Musim Hujan Masih Rawan, BPBD Kuningan Catat dari Januari-April Ada 116 Bencana Alam

Musim Hujan Masih Rawan, BPBD Kuningan Catat dari Januari-April Ada 116 Bencana Alam

Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana. (Bubud Sihabudin)--

KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM– Masyarakat Kabupaten Kuningan diminta tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang masih terus berlangsung hingga pertengahan April ini.

Meskipun kalender cuaca menunjukkan peralihan menuju musim kemarau, intensitas hujan masih cukup tinggi dan menyebabkan sejumlah bencana di berbagai wilayah.

Ini dikatakan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana.

Indra Bayu menjelaskan bahwa saat ini Kuningan masih berada pada masa transisi dari musim hujan menuju pancaroba. Namun demikian, frekuensi dan intensitas hujan masih tergolong tinggi dan nyaris terjadi setiap hari.

BACA JUGA:Apresiasi Kinerja Bappenda, Bupati Kuningan Bagikan 25 Motor Buat Desa Berprestasi PBB

BACA JUGA:Dua Pemilik Rumah Terpaksa Mengungsi, Tanah Longsor Landa Desa Manggari

“Kalau kita melihat informasi dari BMKG, bulan April ini masih dalam periode musim hujan, meskipun sudah mulai bergeser ke masa pancaroba. Namun hujan masih intens terjadi di banyak titik,” ujar Indra dalam keterangannya, Senin 21 April 2025.

Berdasarkan catatan resmi BPBD, sejak awal tahun 2025 hingga 14 April kemarin, telah terjadi 116 peristiwa bencana hidrometeorologi di wilayah Kabupaten Kuningan.

Kejadian ini didominasi oleh tanah longsor dan rumah ambruk akibat struktur bangunan yang sudah rapuh dan kondisi tanah yang labil.

Rinciannya, pada Januari terjadi 70 bencana, Februari 22 bencana, Maret 10 bencana, dan hingga 14 April sudah tercatat 14 bencana.

BACA JUGA:Jembatan Gantung Cipakem-Cipedes Selesai Sebelum Idul Adha

BACA JUGA:PAN Gelar Halal Bihalal Secara Daring, Diikuti Kader Se-Indonesia

Data ini diperkirakan masih akan bertambah mengingat intensitas hujan masih tinggi hingga akhir bulan.

“Kalau sampai tanggal 21 April, ada penambahan menjadi 18 kejadian bencana untuk bulan ini. Itu pun belum termasuk potensi tambahan laporan dari desa-desa,” ungkap Indra.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: