Pemkab Kuningan Bentuk Satgas MBG, Ini Tugasnya
Rapat koordinasi untuk membentuk Satgas MBG yang diketuai oleh Pj Sekda Kuningan di Ruang Linggajati Pendopo Kuningan, Selasa (23/9/2025).--Pemkab Kuningan
Sementara itu, Pj Sekda Kuningan Dr Wahyu Hidayah, yang ditunjuk sebagai Ketua Satgas MBG, menyampaikan bahwa pembentukan tim ini merupakan kelanjutan dari arahan pemerintah pusat melalui Surat Edaran Menteri Dalam Negeri.
"Ini adalah rapat koordinasi kedua. Pertemuan pertama telah digelar pada 13 Agustus lalu. Hari ini, seluruh kepala OPD, camat, dan koordinator SPPG hadir sebagai bentuk komitmen kuat pemerintah daerah dalam menjalankan program MBG," ucap Wahyu.
Ia mengakui, masih banyak tantangan teknis di lapangan seperti distribusi makanan, mutu menu, kesiapan dapur, hingga mekanisme pengawasan.
BACA JUGA:KONI Kuningan dan Cabor Samakan Persepsi Jelang Porprov XV Jabar 2026
Ia menegaskan perlunya pembentukan Satgas Makan Bergizi Gratis untuk mempercepat penanganan jika terjadi kendala.
"Selama ini, ketika ada masalah, laporan langsung dikirim ke pusat. Padahal, dampak awalnya justru dirasakan pemerintah daerah," jelasnya.
Oleh karena itu, Satgas ini dibentuk untuk memperkuat sinergi lintas sektor dan mempercepat solusi di tingkat lokal.
Menurut Wahyu, struktur Satgas MBG di Kuningan dirancang lebih menyeluruh dibanding daerah lain, dengan pembagian tugas yang spesifik.
Beberapa bidang utama dalam struktur Satgas meliputi teknis operasional, koordinasi antar instansi, pengawasan mutu, hingga sistem pelaporan.
Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta Dinas Sosial ditunjuk sebagai pelaksana teknis utama, sementara Inspektorat berperan dalam aspek pengawasan dan evaluasi.
Camat dan kepala puskesmas juga diminta aktif mendeteksi potensi masalah dan menjaga komunikasi yang solid dengan pihak-pihak terkait.
"Kami ingin memastikan bahwa program MBG di Kuningan berjalan tidak hanya cepat dan tepat, tapi juga berkualitas dan berkelanjutan," ungkapnya.
Dijelaskan lebih lanjut, Program MBG di Kabupaten Kuningan, diharapkan tidak ada kendala maupun kejadian non teknis yang bisa merugikan penerima manfaat.
"Tidak boleh ada kasus keracunan, makanan tanpa nilai gizi, atau pengelolaan lingkungan yang buruk. Anak-anak ini adalah tanggung jawab kita bersama,” tandas Wahyu.
Ia juga menyampaikan harapan agar pelaksanaan MBG di Kuningan berlangsung tertib, aman, dan memberikan dampak langsung bagi para peserta didik.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
