Dari Santri untuk Negeri: Kiprah Santri Husnul Khotimah dalam Pengabdian Masyarakat di Desa Ciketak
Para santri dari Pondok Pesantren Husnul Khotimah kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat melalui kegiatan Praktik Pengenalan Masyarakat (PPM) di Desa Ciketak, Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.-Agus Sugiarto-Radar Kuningan
KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM – Para santri dari Pondok Pesantren Husnul Khotimah kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat melalui kegiatan Praktik Pengenalan Masyarakat (PPM).
Lokasi kegiatan kali ini dilaksanakan di Desa Ciketak, Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Program ini berlangsung selama dua minggu, mulai dari tanggal 14 hingga 27 September 2025.
Kegiatan ini diisi dengan berbagai kegiatan sosial dan edukatif yang melibatkan langsung warga sekitar.
BACA JUGA:Hujan Es Diserta Angin Kencang dan Petir Landa Wilayah Kuningan
BACA JUGA:Dibuang Persib Bandung, Striker Ini Malah Gacor di Boneo FC
Mengusung tema "Merangkai Harmoni, Wujudkan Masyarakat Bersinergi, Berkreasi, dan Mandiri," kegiatan ini dirancang sebagai wadah bagi para santri untuk mengaplikasikan nilai-nilai keislaman melalui aksi nyata di tengah masyarakat.
Beberapa agenda utama meliputi pesantren kilat, pengajaran di TPA, program Jumat Berkah, perlombaan PPM Cup, pendampingan kegiatan posyandu, kebersihan masjid, serta berbagai aktivitas lainnya yang melibatkan warga dari berbagai usia.
Ketua pelaksana, Muhammad Azzam Khalifaturrahman menyampaikan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah untuk menanamkan nilai moral dan spiritual di kalangan generasi muda.
“Kami berharap melalui kegiatan ini, kami bisa berbagi semangat kebaikan dan menanamkan akhlak yang mulia, terutama pada pemuda, agar terbentuk generasi yang lebih baik dan mandiri,” ungkapnya.
BACA JUGA:Kembali Terjadi! Nama Pejabat Teras Kuningan Dicatut untuk Penipuan
Azzam menerangkan, salah satu kegiatan unggulan adalah pesantren kilat yang diselenggarakan di SDN Ciketak. Program ini mendapat sambutan hangat dari para guru dan siswa.
"Kegiatan storytelling yang dibawakan oleh Mufid dan Rasya berhasil memikat perhatian siswa dengan penyampaian kisah siroh Nabi Muhammad SAW secara menarik dan mudah dipahami," terang Azzam.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
