Pj Sekda Kuningan Masuk Enam Besar PNS Berprestasi Jabar 2025

Pj Sekda Kuningan Masuk Enam Besar PNS Berprestasi Jabar 2025

Wahyu Hidayah memiliki gagasan jika terpilih menjadi Sekda Kuningan lewat makalah yang diusungnya ‘Akselerasi Investasi Kabupaten Kuningan: Sarendeuk Saigel, Investasi Maju, Kuningan Melesat’.-Dok-Radar Kuningan

Ia menilai Wahyu sebagai ASN yang aktif menciptakan inovasi dan piawai membangun kolaborasi lintas sektor.

"Sejak beliau masih di Bappeda, saya sudah mengenal sosoknya yang pekerja keras. Kini sebagai Kadis Pertanian sekaligus Pj Sekda, beliau mampu menghadirkan program-program yang berdampak nyata," ujar Bupati Dian.

Dian menambahkan, meski APBD terbatas, Wahyu berhasil menjalin komunikasi dengan kementerian sehingga Kuningan mendapat berbagai bantuan strategis, mulai dari alsintan, bibit, hingga program pembangunan lainnya.

BACA JUGA:Bupati Kuningan Tutup Sementara Dapur MBG, Uji Laboratorium Keluar Satu Minggu

“Inilah yang membuat saya yakin, beliau punya kapasitas lebih sebagai pemimpin perangkat daerah. Bukan hanya pandai menyusun program, tetapi juga mampu mengeksekusi dengan jejaring luas," katanya.

Salah satu terobosan penting Wahyu adalah mendorong generasi muda terjun ke sektor pertanian. Hasilnya, kini terbentuk lebih dari 60 kelompok petani milenial dengan total 685 anggota aktif.

"Langkah ini sekaligus mengubah pandangan lama bahwa bertani identik dengan kemiskinan. Justru sekarang petani bisa tampil modern, produktif, dan menjanjikan," ujarnya.

Ia pun menegaskan, inovasi Wahyu sudah terbukti memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. “Saya percaya, beliau layak meraih penghargaan ini. Prestasi ini bukan akhir, melainkan awal untuk terus berkontribusi bagi Kuningan,” tambahnya.

Gagasan Wahyu bermula dari kekhawatirannya terhadap krisis regenerasi petani di Kuningan, di mana mayoritas petani berusia di atas 45 tahun, sedangkan minat generasi muda rendah.

Sebagai solusi, ia merancang pendekatan komprehensif, meliputi pelatihan sekolah lapang bagi petani muda, penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan). 

Digagas juga, penguatan peran Kelompok Wanita Tani (KWT) hingga pemasaran hasil panen secara digital dan fisik lewat Pasar Tani Milenial dan Masagi Mart.

Dampaknya sudah terlihat nyata. Lebih dari 80 unit alsintan telah didistribusikan, kelompok petani milenial aktif tumbuh, serta pendapatan dan produktivitas naik hingga 20 persen.

"Bagi saya, ini bukan sekadar kompetisi. Gerakan ini harus menjadi model regenerasi petani, tidak hanya untuk Kuningan, tetapi bisa dikembangkan ke tingkat nasional,” tegas Wahyu.

Kini, perjalanan Wahyu Hidayah menuju panggung nasional tinggal menunggu hasil penilaian tahap visitasi. Jika berhasil lolos, ia akan mewakili Jawa Barat dalam Anugerah ASN tingkat nasional. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: