Terjebak di Aceh Akibat Bencana Alam: Ini Penjelasan Kepala Diskatan Kuningan

Terjebak di Aceh Akibat Bencana Alam: Ini Penjelasan Kepala Diskatan Kuningan

Kepala Diskatan Kabupaten Kuningan, Wahyu Hidayah. (Dokumen)--

Selepas kegiatan, situasi cuaca semakin memburuk. Hujan tak berhenti, listrik padam total, dan seluruh jaringan internet maupun sinyal seluler hilang. Hotel tempat rombongan menginap hanya bertahan menggunakan generator.

Pada Kamis pagi, 27 November 2025, rencana kembali ke Banda Aceh tidak dapat dilanjutkan. Sejumlah jalur tertutup total oleh banjir dan longsor, bahkan beberapa jembatan dilaporkan mengalami kerusakan. Rombongan praktis tidak bisa bergerak ke mana pun.

BACA JUGA:FKIP Uniku Kukuhkan 2.663 Guru Profesional

BACA JUGA:Banggar DPRD Kritisi Kemiskinan Ekstrem dan Pengangguran di Kuningan

Selama empat hari, mulai Rabu hingga Sabtu, komunikasi sama sekali terputus. Baru pada Kamis malam, setelah melakukan berbagai upaya, rombongan menemukan titik Wi-Fi lemah di Kantor Diskominfo Aceh Tengah.

Dari koneksi terbatas itulah pesan darurat berhasil dikirim ke Kuningan, memastikan bahwa rombongan selamat namun terjebak.

Memasuki Sabtu, 29 November 2025, kondisi cuaca mulai menunjukkan perbaikan. Tim dari Bank Indonesia melakukan pengecekan jalur menuju Bandara Rembele di Kabupaten Bener Meriah sebagai alternatif evakuasi.

Setelah dipastikan aman, rombongan bergerak keluar Takengon pada pukul 20.00 WIB menuju Bener Meriah dan bermalam di kompleks Batalyon Yonif dekat bandara.

BACA JUGA:Kebakaran Toko Material di Lebakwangi, Butuh 3 Jam Damkar Kuningan Padamkan Api

BACA JUGA:Raih Penghargaan Kepala SLB Dedikatif Nasional, Ini Momen Manis Kokoy Kurnaeti Bareng Presiden Prabowo

Keesokan harinya, Minggu, 30 November 2025, kloter pertama yang berjumlah 17 orang berhasil diterbangkan ke Medan.

Saat tiba di Medan, akses komunikasi kembali normal, memungkinkan laporan disampaikan ke Bupati dan Sekretariat Daerah Kuningan.

Perjalanan kemudian dilanjutkan ke Jakarta dan akhirnya rombongan kembali ke Kuningan pada Senin pagi, 1 Desember 2025.

Wahyu Hidayah menegaskan bahwa keterlambatan komunikasi sama sekali tidak disengaja. Situasi lapangan benar-benar lumpuh: listrik padam, jaringan internet tidak tersedia, dan sinyal seluler terputus total.

BACA JUGA:Proton FC Kuningan: Perjalanan Satu Tahun dari Ide Sederhana hingga Menjadi Klub Futsal Berprestasi

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: