Ahmad Luthfi Tinjau Kawasan Industri Kendal, Target Serap 63 Ribu Tenaga Kerja

Ahmad Luthfi Tinjau Kawasan Industri Kendal, Target Serap 63 Ribu Tenaga Kerja

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, melakukan kunjungan langsung ke sejumlah perusahaan di Kawasan Industri Kendal pada Selasa, 3 Juni 2025 --

Pada triwulan pertama tahun 2025, tercatat sebanyak 97.550 tenaga kerja terserap. Sektor industri kulit dan alas kaki menjadi penyumbang terbesar dengan 36.754 pekerja.

Catatan ini menjadikan Jawa Tengah sebagai provinsi dengan tingkat penyerapan tenaga kerja tertinggi secara nasional.

BACA JUGA:Bendungan Jragung Capai 85 Persen, Taj Yasin: Solusi Atasi Banjir untuk Demak dan Grobogan

BACA JUGA:BRI Diakui atas Peran Nyata dalam Urban Farming dan Pemberdayaan Perempuan

"Kalau kita lihat skala nasional, Jawa Tengah menempati posisi teratas dalam hal penyerapan tenaga kerja," ucapnya.

Tingginya penyerapan tenaga kerja ini berdampak langsung pada menurunnya angka pengangguran terbuka (TPT). Per Februari 2025, TPT di Jawa Tengah tercatat sebesar 4,33 persen, turun dibandingkan dengan Februari 2024 yang berada di angka 4,39 persen.

Penurunan ini tak lepas dari meningkatnya investasi, khususnya di kawasan industri seperti KEK Kendal.

“Angka TPT kita sudah menurun dan ini merupakan pencapaian yang luar biasa. Ini akan terus kami dorong,” tegasnya.

BACA JUGA:Respons Hasil Survei Layanan Publik, Abidin: Boleh Jadi Pemacu Semangat, Tapi Ingat Ada Ombudsman dan BPK

BACA JUGA:Hari Lahir Pancasila, Nuzul Rachdy Serukan Penguatan Nilai Kebangsaan dan Toleransi

Lebih lanjut, Luthfi menambahkan bahwa dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Jawa Tengah ditetapkan sebagai pusat industri dan ketahanan pangan nasional.

Menurutnya, keberhasilan mendatangkan investasi menunjukkan bahwa pembangunan industri tidak ditinggalkan meskipun swasembada pangan tetap menjadi prioritas.

“Oleh karena itu, investasi dari dalam dan luar negeri harus terus kita pacu,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa berbagai kemudahan telah disiapkan untuk mendorong iklim investasi, seperti penyederhanaan proses perizinan, penyediaan kawasan industri khusus, serta jaminan keamanan dan ketertiban.

BACA JUGA:Raih Peringkat Kedua dalam Survei Kepuasan Publik, Kepala Diskatan Kuningan: Kerja Nyata, Bukan Sekadar Janji

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: