Sekolah di Kabupaten Cirebon Kekurangan Ruang Kelas Baru, Ada yang Belajar di Mushola

Sekolah di Kabupaten Cirebon Kekurangan Ruang Kelas Baru, Ada yang Belajar di Mushola

Siswa di SDN 1 Cirebon Girang Kecamatan Talun belajar di musala. Disdik Kabupaten Cirebon mengakui kurangnya ruang kelas baru karena keterbatasan anggaran. -Samsul Huda-Radar Cirebon

CIREBON, RADARKUNINGAN.COM - Beberapa sekolah yang tersebar di Kabupaten Cirebon, disebut masih kekurangan ruang kelas baru (RKB).

Untuk mengantisipasi siswa agar tetap sekolah, beberapa diantaranya menggunakan mushola sebagai tempat belajar.

Kondisi sekolah kekurangan ruang kelas baru, diungkapkan langsung Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Drs Ronianto SPd MM.

Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon menyebutkan, kebutuhan ruang kelas baru di beberapa lokasi masih banyak. Tersebar di berbagai titik. 

Salah satu contoh sekolah yang kekurangan ruang untuk belajar adalah SDN 1 Cirebon Girang, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon.

BACA JUGA:Utang Petani Indramayu Rp1,4 Triliun Ternyata Lebih Baik dari Karawang dan Subang

Sekolah itu, diketahui melakukan aktivitas belajar mengajar di mushola. Para siswa belajar tanpa kursi atau meja. Lesehan. 

Dijelaskan Ronianto, kekurangan ruang kelas belajar bukan hanya terjadi SDN 1 Cirebon Girang. Persoalan serupa juga banyak terjadi di sekolah lainnya di wilayah Kabupaten Cirebon. 

Banyak sekolah yang memanfaatkan fasilitas lainnya untuk ruang belajar. Seperti perpustakaan, mushola maupun ruangan lainnya. Itu terjadi diberbagai tempat.

Menurutnya, SDN 1 Cirebon Girang itu satu-satunya sekolah di Desa Cirebon Girang. 

Mulanya, sekolah itu ada di dekat balai desa. Kemudian minta direlokasi di satu hamparan.

BACA JUGA:Di Majalengka, Harga Daging Ayam Tembus Rp47 Ribu

“Permintaan itu pun direalisasi. Dibangun bangunan baru di samping Lapangan Cirebon Girang. Tahun 2021 sekolah itu ditempati,” kata Ronianto diktuip dari Harian Radar Cirebon, Rabu 17 September 2025.

Namun Ia menyadari, bangunan sekolah tersebut belum menampung semua siswa untuk melakukan proses belajar diruang kelas. Alasannya, karena faktor keterbatasan anggaran.  

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: