Sekolah di Kabupaten Cirebon Kekurangan Ruang Kelas Baru, Ada yang Belajar di Mushola
Siswa di SDN 1 Cirebon Girang Kecamatan Talun belajar di musala. Disdik Kabupaten Cirebon mengakui kurangnya ruang kelas baru karena keterbatasan anggaran. -Samsul Huda-Radar Cirebon
Menurut Ronianto, sekolah sudah berkali-kali mengajukan permohonan RKB, namun belum direspon karena ada keterbatasan anggaran.
"Sehingga pembangunan tidak bisa dilakukan secara kontinyu. Harus ada penyesuaian dengan kemampuan anggaran yang tersedia," terangnya.
Terkait sistem pembelajaran yang digilir, di mana kelas 1 belajar pagi dan kelas 2 siang, lanjut Ronianto, itu merupakan hal lumrah di beberapa SD. Mengingat keterbatasan ruang yang ada.
BACA JUGA:Belanja Pegawai Pemkab Kuningan Melebihi APBD, Segini Besarnya
"Kelas 1 itu kan selesai jam 10, jam 10 sampai jam 1 nya digunakan untuk kelas 2. Itu biasa di sekolah dasar,” imbuhnya.
Namun, ketika ditanya soal kondisi siswa yang belajar tanpa meja dan kursi di musala, Ronianto mengaku, baru menerima informasi tersebut dari media dan akan segera melakukan pengecekan ke lapangan.
"Coba nanti kita lihat dulu kasusnya, karena saya baru menerima laporan ini dari media. Saya belum lihat langsung ke lokasi,” katanya.
Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, lanjut Ronianto, tetap menerapkan skala prioritas dalam pengalokasian pembangunan RKB.
Ada beberapa indikator yang menjadi pertimbangan, seperti jumlah siswa, tingkat kekurangan ruang kelas.
BACA JUGA:Tambahan Penghasilan Pegawai bagi ASN Kuningan Sebesar 20 Persen
Selain itu, ketersediaan lahan, serta kelayakan bangunan yang akan dikembangkan pun menjadi pertimbangan Disdik memberikan RKB.
"Yang besar kekurangannya, jumlah muridnya banyak, dan lahannya tersedia, itu bisa kita prioritaskan. Banyak sekolah yang lahannya tidak ada, kalau seperti itu harus membangun ke atas (dua lantai), dan itu ada perhitungannya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
