Puluhan Ton Ikan di Waduk Darma Mati, Petani Rugi Ratusan Juta

Puluhan Ton Ikan di Waduk Darma Mati, Petani Rugi Ratusan Juta

KUNINGAN-Puluhan ton ikan keramba jaring apung (KJA) di perairan Waduk Darma mendadak mati menyebabkan kerugian hingga ratusan juta dialami petani, Senin (21/10). Kematian mendadak ikan dalam jumlah banyak tersebut praktis membuat pusing para petani. Hingga tak sedikit para petani yang terpaksa menjual murah ikan-ikan tersebut di pinggir jalan sekitar Waduk Darma. \"Terpaksa saya jual Rp 5.000 per kilogram, dari harga normal di kisaran Rp 20.000 hingga Rp 25.000 per kilogram. Daripada terbuang, terpaksa kami jual murah,\" ujar Siska salah satu pemilik keramba kepada Radar Kuningan. Siska mengatakan, ikan-ikan di kerambanya mati mendadak sejak Senin pagi sekitar pukul 04.00 WIB. Dia tidak mengerti ikan-ikan tersebut bisa mati padahal cuaca saat ini sedang bagus.\"Biasanya kematian massal ikan di Waduk Darma terjadi saat ada mendung yang menyebabkan up welling atau arus balik yang membuat kotoran dari dasar waduk naik dan membuat ikan mabuk dan akhirnya mati. Tapi sekarang masih musim kemarau yang biasanya bagus untuk ikan di keramba,\" ungkap Siska. Siska mengatakan, total ada delapan keramba miliknya yang mengalami kematian massal. Dengan perkiraan satu keramba berisi sekitar 5 kwintal ikan, maka sudah bisa dihitung kerugiannya mencapai Rp 100 juta. Senada diungkapkan Aminudin yang ikut menderita kerugian besar akibat kematian massal kali ini. Amin menduga, kematian ikan-ikan tersebut akibat penutupan pintu air waduk darma sehingga membuat air berbalik dan meracuni ikan. \"Diperkirakan ada 100 keramba yang terkena serangan arus balik sekarang. Kalau ditotal kerugian yang diderita petani bisa mencapai ratusan juta,\" ungkap Amin. Amin mengatakan, beberapa petani masih bisa menjual ikan-ikan yang sudah mati tersebut dengan harga sangat murah untuk meminimalisir kerugian. Namun tak sedikit pula petani yang terpaksa langsung mengubur ikan-ikan tersebut karena pertimbangan tak mau repot. \"Kalau sudah tidak laku dijual biasanya akan langsung dikubur. Ada juga yang dibagikan ke tetangga, digugubar diolah menjadi ikan asin atau dibuat apa saja untuk meminimalisir kerugian,\" ujar Amin. (fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: