DKKP Target Produksi Ikan 19 Ribu Ton

DKKP Target Produksi Ikan 19 Ribu Ton

KUNINGAN-Pemerintah daerah Kabupaten Kuningan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kuningan menargetkan, produksi budidaya ikan tahun ini mencapai 19 ribu ton. Bahkan pada tahun 2023, pemerintah daerah memiliki program untuk dapat swasemda produksi budidaya ikan. Kepala Bidang Perikanan pada DKPP Kuningan, Deni Rianto dalam keterangan persnya, Minggu (10/11), mengaku, adanya kemarau berkepanjangan ditambah budidaya potensi budidaya ikan mengalami kekeringan, memang menghambat terhadap capaian produksi di Kuningan. Tahun ini, target pemerintah daerah dalam produksi budidaya ikan mencapai 19 ribu ton. “Namun jika melihat kondisi saat ini, banyak potensi budidaya ikan mengalami kekeringan. Sehingga potensi-potensi budidaya ikan ini mengalami gangguan produksi, kita khawatir target tahun ini tidak tercapai,” ujarnya. Secara umum, pihaknya mengaku mengalami defisit produksi budidaya ikan. Defisit produksi budidaya ikan tahun ini mencapai angka 7 ribu ton. “Hal ini membuat banyak ikan-ikan konsumsi yang diambil dari luar daerah. Jadi selama ini jika Kuningan berbicara soal defisit, defisit, defisit, maka tantangan kami bagaimana target produksi itu dapat terpenuhi sehingga produksi lokal Kuningan bisa memenuhi kebutuhan lokal Kuningan,” tegas Deni. Kendati begitu, Deni menargetkan, defisit produksi ikan itu dapat tertutup pada tahun 2023 mendatang. Terlebih jika terjadi swasembada ikan, maka akan dilakukan upaya ekspor minimal di lingkup regional Jawa Barat. “Apalagi kedepan kita memiliki program besar untuk swasembada ikan di tahun 2023.  Ya mudah-mudahan target tahun ini bisa tercapai, dan hujan bisa segera turun,” harapnya. Sebagai upaya mendongkrak jumlah produksi maka dilakukan beberapa langkah strategis. Misalnya saja ada intensifikasi budidaya perikanan, melalui optimalisasi budidaya ikan dengan memberikan induk-induk berkualitas kepada para petani ikan. “Kita berharap pemberian induk berkualitas ini menghasilkan benih-benih berkualitas. Sehingga produksi ikan konsumsi hasilnya bagus, karena induknya memang berkualitas,” terangnya. Pada tahun ini, lanjut dia, pihaknya telah menyalurkan pemberian induk ikan berkualitas di 10 lokasi yang tersebar di wilayah Kuningan. Ada empat zonasi budidaya ikan yakni budidaya ikan nila di wilayah utara, ikan mas di wilayah selatan, ikan lele di wilayah timur, dan ikan gurame di wilayah barat. “Jadi dari intensifikasi itu kita sebar untuk empat komoditas unggulan ikan tersebut. Semua daerah berpotensi, contohnya Cibingbin, Cihideung, Cimahi yang wilayahnya sulit air tapi berpotensi budidaya ikan lele. Kemudian wilayah utara banyak sumber air dan itu potensi ikan nila,” imbuhnya. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: