Terseret Longsor, Rumah Warga Puncak Ambruk

Terseret Longsor, Rumah Warga Puncak Ambruk

KUNINGAN - Kasihan nasib Suherman (65), warga RT 22/09 Dusun Mulya Asih Desa Puncak, Kecamatan Cigugur.  Derasnya hujan di wilayah itu, Kamis dini hari (20/2) sekitar pukul 00.10, mengakibatkan rangka atap rumah berpenghuni 6 jiwa tersebut,  tidak kuat menahan beban hingga ambruk. Beruntung tidak ada korban jiwa. Seluruh penghuni rumah dalam keadaan selamat. Tanpa menghiraukan barang berharga, mereka mengevakuasi diri ke rumah tetangga yang aman. Tampak raut muka shock dari korban dan keluarga. Apalagi melihat rumah mereka mengalami kerusakan parah. Malam itu, mereka tengah terlelap tidur. Hujan rintik tidak henti turun sejak sore hari. Tidak ada kekhawatiran dan kecurigaan dari korban atas kondisi rumahnya yang berdiri pada struktur tanah berbukit. Tapi hujan diisnyalir mengakibatkan tanah labil di area pondasi rumahnya bergerak turun. Suara derak pergerakan tanah sempat terdengar tetangga dekat korban. Menyusul gemuruh, hingga berakhir suara derak keras berkali-kali. Suara keras itupun membangunkan korban beserta penghuni lain. Beruntung, tidak ada bahan atap bangunan yang ambruk hingga menembus plafon rumah. Sehingga tidak ada hantaman ke bawah. Korban pun selamat. Meski begitu, korban buru-buru mengevakuasi diri ke rumah tetangga. Tampak, atap rumah korban betul-betul ambruk. Yang terparah terjadi pada bagian kamar korban. Pondasi rumah korban yang berada persis di pinggiran tanah berbukit, ambles. Temboknya retak-retak. Rangka kayu patah-patah dan ambrol. Mendengar kejadian itu, warga bersama aparat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuningan, dibantu pemerintahan desa, camat, koramil dan Polsek Cigugur segera melakukan tindakan pengamanan agar tidak terjadi korban. Barang-barang berharga korban di dalam rumah turut dievakuasi. “Sementara bangunan roboh dipotong-potongm diturunkan supaya tidak lagi membahayakan. Termasuk rangka kuda-kuda dan gentengnya yang satu kamar ambruk total. Untuk sekarang, kita utamakan pengamanan dulu. Rumah korban kita kosongkan,” terang Camat Cigugur Didin Bahrudin, kepada Radar. Selanjutnya Ia akan berkoordinasi dengan pemdes, BPBD dan lain-lain untuk penanganan, termasuk berbagai upaya pengumpulan matrial bersama warga untuk perbaikan rumah korban. Kepala BPBD Kuningan Agus Mauludin, membenarkan kejadian itu. Pihaknya sudah mengirimkan petugas assesment guna penanganan darurat. Melihat situasi, sementara sepertinya korban membutuhkan logistik dan terpal. Begitu juga logisltik untuk pengerahan massa untuk pengamanan, sekaligus perbaikan rumah korban.(tat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: