DPC Projo Kuningan Dibekukan

DPC Projo Kuningan Dibekukan

KUNINGAN - Pasca Kongres II Projo di JIExpo Kemayoran Jakarta beberapa bulan lalu, ormas Projo (Pro Jokowi) terus berbenah. Tahapan demi tahapan tengah dilakukan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Projo ke tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Ormas Relawan Jokowi terbesar itu kini mulai menggarap wilayah Jawa Barat. Diperkirakan dalam waktu dekat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) akan melaksanakan konferensi daerah, namun akan dimulai dengan konferensi cabang (konfercab) di 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat. Menurut Wakil Ketua Bidang Projo Fredy Tambunan, di Jawa Barat yang paling siap melaksanakan konfercab baru dua kabupaten yakni Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Bekasi. 25 cabang lainnya masih menunggu usulan dan rekomendasi dari DPD. Secara AD/ART, Projo memiliki mekanisme yang bisa dibilang unik, proses peralihan kepengurusan di semua jenjang terlebih dahulu dibekukan, baik cabang yang didapatkan temuan bermasalah maupun tidak, setelah dibekukan secara resmi baru akan ditunjuk karteker sebagai penerima mandat untuk melaksanakan konferda atau konfercab, termasuk salah satunya Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Projo Kabupaten Kuningan. Untuk DPC Projo Kabupaten Kuningan, karteker mandataris dipercayakan kepada lima orang, yakni Yaya Sumantri, Asri Purnama, M Aco Muhyidin, M Adi Firdaus, dan Nurrohman. Mereka berlima berwenang menjadi panitia pelaksana konfercab yang akan digelar beberapa waktu ke depan. SK DPP Projo Nomor 193/internal/SK-DPP Projo/III/2020 tentang Pembekuan Kepengurusan DPC Projo Kabupaten Kuningan dan Pengangkatan Pelaksana Tugas, telah diterima kelima orang tersebut di Kantor DPP Projo, Jalan Pancoran Timur V Jakarta Selatan, Selasa 17 Maret 2020 pukul 16.00 WIB. Ketua DPP Projo Budi Arie Setiadi melalui Wakil Ketua Fredy Tambunan menyampaikan arahan yang dititikberatkan kepada konfercab Kuningan 2020. Menurutnya, DPP sudah melakukan berbagai kajian dan penelitian dengan pengambilan data primer (terjun ke lapangan) akan situasi dan kondisi DPC Kuningan, sehingga pihaknya memandang perlu segera diputuskan mengambil langkah strategis. \"Langkah strategis kami di DPP yaitu membekukan kepengurusan yang lama dan menunjuk Pelaksana Tugas (Plt), untuk menyelenggarakan konfercab dan melakukan restrukturisasi di Kuningan. Tentunya kami DPP percaya kepada mereka penerima SK,” ungkap pria berdarah Batak tersebut. Sementara itu, penerima mandat yang dipimpin oleh Yaya Sumantri, mengatakan bahwa dengan turunnya SK Plt tersebut merupakan babak baru Projo di Kota Kuda, Yaya menjelaskan, memang sudah waktunya DPC Kuningan melakukan pembenahan secara total. Hal itu mengingat banyak momentum besar yang akan dihadapi ke depan, di antaranya pekerjaan-pekerjaan yang menyangkut pendampingan dan pengawalan program pemerintah pusat ke daerah antara tahun 2020 sampai 2024. “Pertama kami menyampaikan terima kasih kepada DPP atas kepercayaan yang diberikan, kedua kami akan segera mengeksekusi perintah ketua umum untuk segera melakukan konfercab dengan deadline 30 hari ke depan, insya Allah akan kami jaring calon-calon pengurus DPC yang memiliki kapasitas, loyalitas, dedikasi dan integritas, nanti kita lihat dulu track record-nya bagaimana. Kita gak mau grasah-grusuh mengambil orang sebab nantinya berdampak terhadap nama baik dan pergerakan roda organisasi,” terang Yaya yang menjabat Dewas LPPL Kuningan itu. Saat ditanya apakah perombakan pengurus akan dibongkar total atau tidak, Kang Yaya -sapaan Yaya Sumantri- dengan singkat memastikan akan melakukan sterilisasi, dan tidak akan mengambil orang partai di kepengurusan Projo ke depan. \"Oh iya pasti kita akan sterilisasi, hanya yang terbaik yang akan kita akomodir. Kita tidak akan ambil orang partai untuk jadi pengurus,” tandas Yaya yang baru saja dilantik menjadi Ketua Damas beberapa waktu lalu itu. (muh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: