Aktivitas Gereja Tutup Total

Aktivitas Gereja Tutup Total

KUNINGAN - Selain masjid, musala tempat ibadah muslim, gereja se Kabupaten Kuningan juga turut mengikuti anjuran Pemkab Kuningan untuk sebaiknya beribadah sementara di rumah guna mencegah penularan virus corona atau Covid-19. Seperti Gereja Hati Kudus Yesus Kuningan. Gereja yang terletak di Jalan Pasar Kepuh ini, telah ditutup total untuk seluruh aktivitas gereja. “Sudah kita kosongkan gereja ini sejak ada anjuran pemerintah daerah,” aku  Ketua Stasi Gereja Hati Kudus Yesus Kuningan Pastur Stasi Paskasius Bikatmo kepada Radar, Selasa (31/3). Penutupan gereja untuk seluruh aktivitas ibadah, dilakukan di seluruh gereja se Kabupaten Kuningan. Selain ada ketegasan pemerintah daerah, juga ada edaran dari gereja pusat agar untuk sementara menutup gereja. Tujuannya untuk menghindari kerumunan, juga agar tempat ibadahnya steril dari virus mematikan itu. Berbagai kegiatan gereja yang dihentikannya adalah kegiatan misa, latihan paduan suara, rapat-rapat, pertemuan orang muda, pertemuan anak-anak, kerja bakti dan lain-lain. “Kita ikuti kebijakan pemerintah. Silakan berkegiatan masing-masing di rumah,” kata dia. Paskasius juga menekankan seluruh warga gereja, termasuk lembaga-lembaga yang menaungi, entah lembaga agama, gereja dan lainnya betul-betul patuh dan taat terhadap pemerintah. Tanpa kepatuhan, pandemi virus corona akan sulit terhenti. Sebagai upaya sterilisasi, lingkungan dan seluruh ruang gereja sudah dilakukan penyemprotan disinsfektan oleh aparat gabungan dari pemerintah daerah, Polri dan TNI. Pihaknya sendiri terus menjaga agar gereja dan lingkungan tetap steril dan aman dari virus corona. Meski gereja tertutup untuk kegiatan apapun, pihaknya bersama jemaat tetap berkomunikasi melalui social media. Bahkan saat ini Ia kerap mengajak jemaatnya mulai memikirkan bantuan-bantuan kemanusiaan kepada tim medis kesehatan maupun masyarakat tidak mampu yang terdampak langsung maupun tidak langsung kebijakan penanganan wabah Covid-19 ini. Ia mengajak masyarakat untuk menyadari, sekaligus mengikuti kebijakan pemerintah. Itu penting selalu diserukan karena Ia melihat secara umum masih banyak masyarakat belum menyadari hal itu. Satu sama lain harus saling mengingatkan, supaya yang belum sadar segera sadar. “Kalau masyarakat sudah banyak sadar, rantai penularan bisa diputus cepat. Sebaliknya jika banyak yang belum sadar, bisa jadi wabah ini berkepanjangan. Sebab akan semakin banyak orang terpapar virus corona ini,” papar Paskasius. (tat)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: