Penanganan PDP Ditanggung Pemerintah

Penanganan PDP Ditanggung Pemerintah

KUNINGAN – Anggota DPRD Jabar dari Fraksi Demokrat H Yosa Octora Santono SSi MM, menyambangi kediaman salah seorang warga di Ciawigebang berinisial SS (21), yang baru-baru ini menjadi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 di salah satu RS swasta Kuningan, kemarin (21/4). Kedatangan Yosa ke Kuningan tersebut setelah ia mendapatkan laporan dari masyarakat serta dari informasi di media tentang adanya PDP di Kuningan yang dipungut biaya saat perawatan di salah satu rumah sakit swasta. Yosa mengaku turut prihatin terhadap kondisi itu, karena sesungguhnya penanggulangan Covid-19 sudah diatur secara jelas, dengan biaya ditanggung pemerintah. “Sesungguhnya ini sudah jelas, dalam peraturannya, yaitu Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/104/2020 bahwa segala bentuk pembiayaan dalam rangka upaya penanggulangan dibebankan pada anggaran Kementerian Kesehatan, pemerintah daerah, dan/atau sumber dana lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,” kata anggota DPRD Jabar pituin Kuningan ini kepada Radar Kuningan, didampingi anggota DPRD Kuningan Yaya. Yosa memberikan pesan kesehatan kepada SS untuk tetap menjaga kesehatan dan isolasi mandiri di rumah. Selain itu, Yosa Octora memberikan santunan kepada SS untuk kebutuhan isolasi mandiri dan kesehatan serta memberikan informasi tentang Bansos Covid-19 dari Pemrov Jawa Barat. “Saya ingin memastikan kabar tersebut dan keadaan kesehatannya. Saya harap SS beserta pasien PDP lainnya terus dikontrol oleh desa, puskesmas setempat, Dinas Kesehatan Kuningan, gugus tugas di Kuningan, dan lain-lain. Mudah-mudahan cepat sehat kembali, dan apabila terjadi penurunan, kami siap bantu lakukan tes Swab-PCR (Polymerase Chain Reaction) di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Jabar,” tegas Yosa yang merupakan mantan Calon Wakil Bupati Kuningan yang berpasangan dengan Cabup dr H Toto Taufikurohman Kosim (Sentosa) itu. Yaya menambahkan, pihaknya mengapresiasi Yosa yang langsung hadir bertemu dengan pasien di rumahnya. “Semoga dengan kejadian kemarin ini menjadi bahan evaluasi buat kita semua, untuk sama-sama lebih serius lagi dalam bersama-sama melakukan pencegahan terhadap penyebaran wabah Covid-19 ini,” ujar Yaya. Yaya pun bersyukur karena pihak RS yang merawat SS telah meminta maaf serta mengklarifikasi terkait kejadian kemarin. Hal itu karena adanya miss komunikasi antara pemerintah dengan pihak RS terkait belum adanya kejelasan untuk mengklaim biaya pasien corona. “Ke depan ini menjadi tanggung jawab kita semua, pihak pemerintah dan atau lembaga terkait lainnya untuk lebih baik dalam menghadapi wabah corona ini,” harap Yaya. Menurut Yaya, virus corona ini nyata adanya, bukan hanya cerita yang saat ini ramai diperbincangkan masyarakat dan pemerintah. Virus ini sudah menyebar di lebih dari 200 negara di dunia. “Kita jangan terlena, kalau kena bukan hanya kita yang menderita, tapi juga keluarga, tetangga dan semua orang yang berhubungan kontak dengan kita. Jaga diri, jaga keluarga dan jaga lingkungan kita agar terhindar dari musibah corona. Semoga saja musibah ini cepat berlalu agar kita semua bisa kembali beraktivitas seperti biasa,” harap Yaya. (muh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: