PSBB H+3, Sore Hari Mulai Sepi

PSBB H+3, Sore Hari Mulai Sepi

KUNINGAN – Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kuningan, sudah memasuki hari ke-3 Jumat (8/5). Menjelang sore sejak pukul 16.00 WIB, jalanan wilayah kota pun terpantau mulai sepi. Sudah tiga hari pula, jalanan menuju dan di dalam kota Kuningan ditutup untuk umum mulai pukul 16.00–06.00 WIB. Petugas gabungan pun siaga di setiap titik penjagaan, yakni titik chek point serta titik-titik khusus penutupan jalan raya. Dari pantauan Radar Kuningan, hari ketiga penerapan PSBB ini, sedikit telah membuahkan hasil. Tidak banyak masyarakat berkeliaran di jalanan kota dari sore hari hingga pagi keesokan harinya. Warga pun berharap hal itu bisa benar-benar menghilangkan segala kecemasan yang diakibatkan dengan mewabahnya virus corona ini. “Ya sebenarnya merepotkan juga kalau jalan-jalan ditutup. Kita harus berargumen dengan petugas untuk bisa lewat, karena jalan diportal, sekarang dari jam 4 sore. Tapi kita berharap juga agar kondisi ini segera pulih dan di Kuningan virus corona ini bisa cepat hilang. Seperti Kota Tegal yang telah berhasil dengan nol kasus corona,” harap Wawan, salah seorang warga Kuningan saat diwawancarai Radar. Kabag Ops Polres Kuningan Kompol Tri Sumarsono SH MSi, yang meninjau lokasi penjagaan di pos PSBB Rest Area Cirendang, menjelaskan dalam penerapan KWP (Karantina Wilayah Parsial) sebelumnya maupun penerapan kawasan tertib social distancing saat ini, terdapat di 17 titik wilayah kota. Sedangkan untuk di luar wilayah kota, terdapat 6 titik check point atau pos pam, yakni di kawasan perbatasan. “Memang masih banyak pelanggaran. Namun demikian tetap kita imbau masyarakat melalui patroli-patroli yang kita laksanakan setiap sore maupun malam hari. Dua kali kita laksanakan patroli,” jelasnya. Sementara itu, Bupati H Acep Purnama SH MH menjelaskan, saat ini Kuningan sedang melaksanakan PSBB sebagaimana serentak dilaksanakan se Jabar sejak Rabu lalu (6/5). Menurutnya, wilayah Kuningan memiliki 32 kecamatan, 361 desa, 15 kelurahan, 1.377 dusun, dan 5.000 lebih RT/RW. Terkait kebijakan PSBB, ia mengakui banyak masyarakat yang tidak sependapat, namun tak sedikit pula masyarakat yang mendukung kebijakan tersebut. “Kalau saya lihat mungkin ada yang suka dan ada yang tidak suka, itu wajar. Tapi saya haturkan beribu-ribu terima kasih kepada seluruh masyarakat Kuningan, karena atas kesadaran dan keikhlasan kita semua bahwa semua ini semata-semata hanya untuk menekan sebaran Covid-19,” kata Bupati Acep. Ia pun menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada seluruh masyarakat Kuningan yang telah membantu seluruh jajaran gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kuningan, mulai dari pemda yang didukung penuh oleh TNI-Polri dan juga jajaran Forkopimda lainnya. Termasuk pimpinan organisasi keagamaan, organisasi kepemudaan, dan yang lainnya. “Dengan berat hati saya lakukan ini semata-mata untuk kebaikan. Toh masih ada beberapa pengecualian, tidak semuanya (jalan) ditutup. Sportif saja, kalau memang kita ada keperluan yang sangat penting, misalnya mau beli obat, itu wajib diizinkan lewat. Mau beli obat yang adanya di seberang sana, harus melewati portal, itu wajib diizinkan,” tutur Acep. “Saya minta untuk diportal itu usahakan ada penjagaan, jangan sampai ditinggal. Walaupun saya tahu memang ada kelelahan. Wajar lah kalau memang harus buka portal sendiri atau sedikit mepet dan lain sebagainya,” imbuhnya. Terkait banyaknya portal jalan di pedesaan yang di antaranya bahkan hingga dipatenkan, menurutnya jalan di desa tidak hanya satu, sehingga bisa memutar ke arah jalan yang lain dengan tujuan yang sama. Hal yang sama juga menurutnya, saat ini berlaku di kota-kota besar. “Kalau ada pintu banyak, itu hanya satu yang dibuka, yang lainnya diportal paten, itu enggak aneh. Enggak masalah, yang penting semua harus paham bahwa penerapan PSBB secara total ini kita memberlakukan dari mulai jam 4 sore sampai jam 6 pagi, itu total,” tegasnya. Untuk itu, Bupati Acep lagi-lagi mengimbau dan mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat Kuningan untuk sementara tidak ada kegiatan yang sifatnya berkerumun. Penerapan PSBB di hari ketiga kemarin, diyakininya akan berjalan dengan baik dan bisa menekan penyebaran virus corona. Sehingga masyarakat pada akhirnya bisa merayakan hari kemenangan Idul Fitri dengan gembira. “Insyaa Allah hingga selesai akan berjalan dengan baik. Sehingga harapan saya kalau semua berjalan dengan baik, mudah-mudahan menjelang Idul Fitri, kita bisa menukik tajam dan berarti itu sebuah keberhasilan. Kita bisa merayakan Idul Fitri dengan gembira. Pak Gubernur pun menyampaikan apabila PSBB di Jabar ini menukik tajam, insyaa Allah berarti itu menandakan keberhasilan kita bersama dan larangan-larangan ini akan kita longgarkan,” tandasnya. (muh)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: