Maknai Tahun Baru Islam untuk Tingkatkan Ketakwaan

Maknai Tahun Baru Islam untuk Tingkatkan Ketakwaan

KUNINGAN– Momentum Tahun Baru Islam 1442 H dimanfaatkan umat muslim untuk mengadakan tablig akbar dan doa bersama. Salah satunya bertempat di Perum Pesona Mutiara Kasturi (PMK) Kuningan dengan menghadirkan penceramah Dr KH Ayub Ahmad Furqon MAg. Kegiatan ini sekaligus memperingati HUT RI ke-75 dan menyambut Harjad Kuningan ke-522 tahun. Bupati Kuningan H Acep Purnama SH MH berkesempatan hadir di tengah-tengah warga PMK Kuningan. Bupati H Acep Purnama saat memberikan sambutan mengajak agar masyarakat muslim memaknai Tahun Baru Islam 1442 H dengan meningkatkan nilai ibadah kehadirat Allah SWT. Tahun baru hijriyah selalu mengingatkan umat Islam pada momen bersejarah hijrah Rasulullah dari Makkah ke Madinah. “Ada beberapa makna Tahun Baru Islam. Pertama hijrahnya Nabi Muhammad SAW, 1 Muharram diperingati sebagai pengingat peristiwa penting saat Nabi Muhammad SAW hijrah dari Makkah ke Madinah,” jelas bupati. Setelah Nabi Muhammad SAW hijrah, lanjut bupati, Islam mengalami perkembangan pesat semakin menyebar ke Makkah dan wilayah sekitarnya. Nabi Muhammad SAW memutuskan hijrah setelah memperoleh wahyu dan perintah dari Allah untuk menyebarkan ajaran Islam ke masyarakat. “Tahun baru Islam juga dimaknai sebagai semangat perjuangan yang tak kenal lelah dan putus asa, dalam menyebarkan agama Islam oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Meskipun banyak tantangan dan rintangan, Nabi Muhammad SAW dan sahabatnya tak pernah menyerah atau pesimis. Bahkan Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah meninggalkan tempat kelahirannya, saudara dan harta bendanya hanya agar bisa memenuhi perintah dan wahyu yang diberikan Allah SWT,” ungkapnya. Selanjutnya, kata Acep, makna lainnya yaitu sebagai momentum untuk introspeksi diri. Pergantian tahun baru Islam juga dimaknai sebagai momen untuk introspeksi diri atau muhasabah. “Seiring waktu yang terus berjalan dan berlalu, dengan adanya tahun baru Islam, diharapkan umat muslim lebih mawas diri, introspeksi dan bermuhasabah atas segala tindakan dan perbuatan yang dilakukan selama 12 bulan. Sekaligus memikirkan apa yang harus diperbaiki dan amalan apa yang harus ditinggalkan di tahun mendatang,” imbuh dia. Oleh sebab itu, dia mengajak agar masyarakat memanfaatkan momentum 1 Muharram 1442 H untuk meneguhkan persatuan menuju dan mewujudkan Indonesia maju. Tak lupa, Ia mengingatkan agar peringatan Tahun Baru Islam dapat diperingati dengan penuh ketaatan terhadap protokol kesehatan, sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19. “Masih adanya wabah Covid-19, mari kita patuhi aturan pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan. Sambut Tahun Baru Islam dengan kesederhaan dan penuh rasa syukur, tetap jaga jarak, gunakan masker dan rajin cuci tangan,” ajak bupati. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: