Sederhana, Namun Tetap Sakral

Sederhana, Namun Tetap Sakral

SUASANA peringatan Hari Jadi Ke-522 Kuningan terasa cukup berbeda dari tahun sebelumnya. Hal paling mencolok adalah acara budaya tradisional seperti Saptonan, Pacuan Kuda, Pawai Alegoris, Babarit hingga Pameran Pembangunan terpaksa ditiadakan. Tak tampak kemeriahan di Hari Jadi Kuningan tahun ini, kegiatan peringatan digelar secara sederhana. Termasuk rapat paripurna istimewa Hari Jadi Kuningan ke-522 juga diadakan secara terbatas. “Saya menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Kuningan, di Hari Jadi Kuningan ini dilaksanakan dengan sangat-sangat sederhana. Tidak ada kegiatan-kegiatan seperti yang sudah-sudah,” kata Bupati H Acep Purnama, Selasa (1/9). Dia berharap, di tahun-tahun mendatang acara budaya dapat diadakan seperti biasanya pada momentum Hari Jadi Kuningan. Namun kali ini, peringatan hanya digelar sederhana dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. “Mudah-mudahan kita sama-sama mematuhi protokol kesehatan agar pandemi ini segera berakhir. Namun saya mohon, walaupun peringatan Hari Jadi Kuningan diadakan dengan penuh kesederhanaan, tidak mengurangi makna dan khidmatnya peringatan Hari Jadi Ke 522 Kuningan,” paparnya. Melalui bertambahnya usia Kuningan, bupati mengajak agar dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi terhadap pembangunan daerah. “Terutama di lingkungan pemerintahan, barangkali masih banyak hal yang harus kita perbuat untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Hal ini selaras dengan visi Kabupaten Kuningan Maju (Makmur, Agamis, Pinunjul) berbasis Desa,” ajak bupati diamini Ketua Panitia Hari Besar Nasional (PHBN) Kabupaten Kuningan, Drs dadi Haryadi MSi. (ags)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: