Ratusan Rumah Terdampak Bencana Segera Dibangun

Ratusan Rumah Terdampak Bencana Segera Dibangun

KUNINGAN–Penantian warga terdampak bencana alam, yang tersebar di sejumlah desa di Kabupaten Kuningan, bakal segera terwujud. Rencananya Pemkab Kuningan bersama Kepala Satker Penyedia Perumahan Swadaya Kementerian PUPR RI akan menyerahkan secara simbolis buku tabungan kepada warga, Kamis (1/10). Bantuan yang diberikan berupa buku tabungan dari Bank Nasional Indonesia (BNI). Nantinya, setiap pencarian dana akan langsung masuk melalui nomor rekening masing-masing penerima bantuan. Besaran bantuan yang diberikan pemerintah pusat untuk pembangunan rumah warga terdampak bencana yakni Rp17,5 juta. Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DKPP) Kabupaten Kuningan Ir Putu Bagiasna MT menerangkan, penyerahan bantuan bagi warga terdampak bencana alam ini akan diserahkan secara simbolis di Desa Rambatan, Kecamatan Ciniru, Kamis (1/10). Pembangunan rumah ini dilakukan pemerintah pusat melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) khusus terdampak bencana alam. Di Kabupaten Kuningan, terdapat sebanyak 394 rumah penerima bantuan yang tersebar di delapan desa, dengan total anggaran mencapai Rp6,895 miliar. Menurut Putu, bantuan yang diberikan berupa buku tabungan dari Bank Nasional Indonesia (BNI). Nantinya, setiap pencarian dana akan langsung masuk melalui nomor rekening masing-masing penerima bantuan. “Kita akan menyalurkan BSPS khusus warga terdampak bencana alam. Nantinya akan diserahkan buku tabungan dari BNI kepada penerima bantuan,” kata Putu Bagiasna kepada Radar, Selasa (29/9). Kegiatan penyerahan bantuan itu, lanjut pejabat murah senyum tersebut, direncanakan pada Kamis (1/10) depan dengan dihadiri langsung Kepala Satker Penyedia Perumahan Swadaya Kementerian PUPR RI. Saat ini, program bantuan sudah on progress dengan persentase 80 persen. “Jadi secara simbolis, nanti akan diserahkan kepada penerima bantuan di Desa Rambatan Kecamatan Ciniru pada Kamis depan. Ada sebanyak 394 rumah sebagai penerima bantuan, total anggaran mencapai Rp6,895 miliar,” ujarnya. Masing-masing penerima bantuan, akan menerima dana sebesar Rp17,5 juta. Adapun alokasi dana tersebut, yakni Rp15 juta untuk material pembangunan dan sisanya sebagai upah buruh kerja. “Isunya itu katanya Rp35 juta, tapi kok disunat, padahal itu tidak benar. Sebab keputusan dari Kementerian PUPR itu hanya Rp17,5 juta, karena refocusing anggaran akibat penanganan Covid-19,” sebut Putu. Dia merinci, warga terdampak bencana yang mendapat bantuan berada di Desa Padahurip, Bagawan, Pinara, Rambatan, Kaduagung, Situgede, Bunigeulis dan Margabakti. Adapun Padahurip terdapat 35 warga,q Bagawan 45 warga, Pinara 80 warga, Rambatan 90 warga, Kaduagung 70 warga, Situgede 42 warga, Bunigeulis 17 warga dan Margabakti 15 warga. “Semuanya ada 8 desa, totalnya sebanyak 394 rumah. Kemudian dari perubahan regulasi dari Rp35 juta ke Rp17,5 juta memang secara fisik ada perubahan, kita lakukan evaluasi ulang dari tadinya tipe 36 jadi tipe 21 tanpa sekat tengah, sehingga meminimalisir bahan bangunan,” bebernya. Dirinya berharap, agar rumah dapat dibangun terlebih dahulu bagi warga terdampak bencana. Jika nanti ada bantuan-bantuan yang lain, maka akan langsung dikoordinasikan kembali. “Termasuk seperti listrik, air bersih dan jalan lingkungan. Tahun ini akan kita usahakan di perubahan,” tukasnya. Putu juga menyampaikan, jika penyerahan bantuan secara simbolis akan dihadiri langsung PPK Rumah Swadaya dan Kepala Satker Penyedia Perumahan Swadaya Kementerian PUPR RI Ir Sumarno. Jika melihat total warga terdampak bencana secara keseluruhan di Kabupaten Kuningan, maka tinggal menyisakan 50 rumah lagi yang belum menerima bantuan. “Kalau dari total terdampak kebencanaan di Kuningan, kita kurang 50 rumah lagi yang belum diberi bantuan ini. Misalnya yang ada di Margacina itu belum, saya targetkan di tahun 2021,” imbuhnya. Akibat refocusing yang diterima Pemkab Kuningan, Kementerian PUPR RI memberikan tambahan bantuan untuk 200 unit rumah di Selajambe. Hanya sifatnya untuk rehab rumah atau semacam rutilahu, jadi bukan pekerjaan baru. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: