Sepi Penumpang, Pengusaha Jasa AngkutanCiniruan Menjerit

Sepi Penumpang, Pengusaha Jasa AngkutanCiniruan Menjerit

Dampak pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung 10 bulan ternyata sangat dirasakan para pengusaha angkutan umum Ciniruan. Seperti apa? M Taufik,  Kuningan Para pemilik usaha angkutan bak terbuka trayek Ciniru-Pasar Baru ini mengeluhkan anjloknya pendapatan akibat sepi penumpang hingga hampir 90 persen. Salah seorang sopir angkutan Ciniruan, Maman mengaku saat tidak ada corona dirinya bisa mengangkut penumpang antara tiga hingga empat rit. Tapi sekarang, sehari hanya sekali narik penumpang itu pun jumlahnya hanya setengah dari kapasitas maksimal. Maman mengatakan, pandemi Covid-19 ini sudah membuat banyak teman-teman seprofesinya yang memilih berhenti beroperasi. Dari 45 kendaraan angkutan Ciniruan yang biasa mangkal di Pasar Baru Kuningan, kata Maman, kini hanya tersisa lima kendaraan saja. \"Sebelum ada Covid, mobilitas masyarkat Ciniru ke Kuningan kota cukup tinggi. Tapi sekarang sepi, terutama kalangan pelajar sudah tidak ada sama sekali karena belajar online. Paling yang masih sering ke kota adalah pemilik warung yang ingin belanja ke pasar, itu pun jumlahnya hanya sedikit,\" ujar Maman.   Maman menyebutkan, dari jumlah kapasitas maksimal penumpang sebanyak 15 orang kini setiap harinya hanya terisi antara lima hingga tujuh orang saja. Itu pun dia harus berbagi dengan sopir angkutan Ciniruan yang lain sebagai bentuk solidaritas. \"Saya datang nunggu penumpang dari jam tujuh pagi bersama lima angkutan Ciniruan yang lain, baru dapat giliran narik penumpang jam 12 siang. Sekarang sudah dapat tujuh penumpang, sebentar lagi langsung berangkat,\" kata Maman. Meski mengalami penurunan pendapatan, Maman dan kawan-kawan pengusaha angkutan Ciniruan tak berani menaikkan ongkos tarif kepada penumpangnya. Dia khawatir jika tarif dinaikkan, para penumpang akan berpindah naik angkutan taksi online atau ojek online yang memasang tarif lebih murah. \"Kami harus berbagi dengan teman-teman yang lain supaya ada pendapatan yang dibawa pulang untuk anak istri di rumah. Yang penting ada buat ganti bensin dan sisanya untuk kebutuhan dapur,\" ujar Maman. Atas kondisi ini, Maman dan kawan-kawan pengusaha angkutan Ciniruan hanya bisa pasrah dan berharap wabah Corona ini agar segera berakhir dan kehidupan bisa kembali normal seperti sedia kala. \"Harapan kami hanya satu, wabah corona segera berakhir. Supaya kehidupan masyarakat kembali normal, ke sekolah, ke pasar bisa normal sehingga kami dapat penumpang banyak dan dapur bisa ngebul lagi,\" pungkas Maman. (fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: