Puluhan Kambing Mati Misterius

Puluhan Kambing Mati Misterius

KUNINGAN–Puluhan ekor kambing milik warga di dua desa di Kabupaten Kuningan, mati mendadak secara misterius. Warga belum mengetahui secara pasti penyebab dari kematian hewan-hewan ternaknya tersebut. Peristiwa ini terjadi di dua lokasi berbeda yakni Desa Sukaharja dan Desa Cipondok, Kecamatan Cibingbin, Kabupaten Kuningan.

Kejadian aneh ini pertama kali menimpa warga di Desa Cipondok, dimana ada 24 ekor kambing mati misterius dalam sepekan terakhir. Kemudian di Desa Sukaharja, terdapat 15 kambing mati misterius. Peristiwa aneh ini diketahui warga pada Minggu (13/12) dini hari.

Juhenda, seorang pemilik kambing di Desa Sukaharja, Kecamatan Cibingbin menerangkan, dirinya baru tahu kambing peliharaannya mati saat akan memberi pakan sekitar pukul 5.30 WIB. Juhendra terkejut, saat melihat kondisi kambing-kambingnya sudah mati dengan beberapa bekas luka di tubuhnya.

“Saat saya akan beri makan, saya baru tahu kalau kambing sudah mati. Biasanya kan kambing ini pada berdiri menunggu pakan diberikan. Nah, ini malah pada diam saja, tak ada yang berdiri,” ungkapnya.

Seketika itu, dia penasaran dan berusaha mengecek ke dalam kandang kambing. Namun saat dilihat, rupanya separuh hewan ternak di dalam kandangnya telah mati. “Ada sih yang belum mati, tapi kondisinya sudah luka-luka semua. Saya kemudian mengecek seluruh kambing. Ternyata ada yang sudah mati. Di beberapa bagian tubuh kambing nampak ada luka,” jelas Juhendra.

Dia memperkirakan, kematian hewan ternaknya itu terjadi sekitar pukul 1.00 WIB dini hari. “Sepertinya pemangsanya hewan seperti anjing. Kalau saya lihat dari jejak kakinya. Jumlah kambing yang mati misterius sebanyak 15 ekor kambing. Tapi itu tidak hanya dalam satu kandang yang sama, melainkan terjadi di kandang yang lain. Jadi ada 10 ekor kambing yang mati di dalam satu kandang. Kemudian ada 5 ekor kambing lagi mati di kandang yang lain,” terang dia.

Sebelum kejadian di Desa Sukaharja, peristiwa serupa terjadi di Desa Cipondok Kecamatan Cibingbin. Jumlahnya lebih banyak yakni mencapai 24 ekor kambing yang mati misterius. Hal ini dibenarkan Opa Mustofa, Kasi Ekbang Desa Cipondok. Opa mengungkapkan, peristiwa kematian hewan ternak milik warganya cukup misterius. Terdapat 24 ekor kambing warga mati secara misterius, dengan bekas luka sobek di bagian leher.

“Ada keanehan pas saya cek, rata-rata tubuh hewan ternak itu utuh, hanya diambil darahnya saja luka juga sedikit. Ada yang luka satu ekor di bagian lehernya, itu juga cuma luka sobek seperti dihisap serigala,” bebernya.

Atas peristiwa ini, pihaknya bersama unsur TNI-Polri berupaya untuk menelusuri penyebab kematian hewan ternak milik warga yang mati misterius.

“Memang dulu lima tahun lalu pernah ada kejadian kaya gini, itu juga belum tahu apa penyebabnya. Makanya sekarang kita kerja sama dengan Polsek dan Koramil untuk menyelidiki peristiwa ini lagi,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kuningan Bunbun Budhiyasa saat dikonfirmasi menuturkan, jika peristiwa serupa memang sempat terjadi di beberapa desa khususnya di kawasan lereng Gunung Ciremai. Bahkan ketika itu, hewan pemangsa hewan ternak berhasil ditangkap warga.

“Kejadian ini pernah juga dulu, misalnya di Desa Sayana, Desa Peusing, kemudian Cigugur dan desa yang lain. Bahkan hewan itu tertangkap,” katanya.

Dia menyebut, jika hewan pemangsa ternak yang berhasil ditangkap itu berada di Desa Trijaya Kecamatan Mandirancan Kuningan. Sebagian warga saat itu ada menyebut harimau, namun setelah dibawa ke BKSDA ternyata seekor kucing liar. “Hewan itu memang tidak makan dagingnya, dia hanya menyedot darahnya saja. Saya pikir sejenis hewan itu, bila melihat ciri-cirinya, tapi saya belum yakin,” terangnya.

Oleh sebab itu, lanjut dia, untuk memastikan penyebab kematian hewan ternak milik warga, maka Dinas Peternakan mengutus petugas untuk datang ke lokasi tersebut.  “Kita akan utus petugas untuk melakukan pendataan, dan mencari tahu apa sebenarnya yang menjadi predator hewan ternak itu,” pungkasnya. (ags)

https://www.youtube.com/watch?v=1lSyq0hJmps

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: