Pemuda Mandirancan Manfaatkan Sampah Plastik, Hias Gerbang Desa dengan Ecobrick

Pemuda Mandirancan Manfaatkan Sampah Plastik, Hias Gerbang Desa dengan Ecobrick

Kreativitas para pemuda Dusun Pahing, Desa/Kecamatan Mandirancan, dalam menangani masalah sampah plastik patut diacungi jempol. Mereka berhasil menyulap sampah plastik rumah tangga tersebut menjadi ecobrick kemudian merangkainya menjadi tulisan MANDIRANCAN berukuran besar yang kini menghiasi gerbang desa.

M TAUFIK, Mandirancan

YA, sekitar 30 pemuda desa yang tergabung dalam wadah Pahing Minggu Kreatif (PMK) mengumpulkan sampah plastik dari rumah warga kemudian memotongnya menjadi serpihan kecil lalu dimasukkan ke dalam botol plastik yang dikenal dengan sebutan ecobrick. Setelah hampir tiga bulan proyek kecil mereka berjalan, kini ratusan botol ecobrick tersebut pun bisa menjadi karya yang membanggakan.

Papan nama bertuliskan MANDIRANCAN yang terbuat dari susunan botol berisi sampah plastik karya pemuda Dusun Pahing ini pun kini menghiasi pintu gerbang desa sebelah Timur. Karya brilian mereka pun mendapat apresiasi Kepala Desa Mandirancan Didi Asmadi yang berkesempatan hadir untuk meresmikan sekaligus pemotongan tumpeng sebagai ungkapan syukur.

Pembina PMK Mandirancan Ayi Ilham Hidayat mengatakan, projek ecobrick ini berawal dari keperihatinan para pemuda desa melihat tumpukan sampah plastik yang setiap hari dibuang oleh warga bahkan kerap mencemari sungai dan lingkungan. Ditambah kondisi pandemi, menyebabkan para pemuda terutama palajar lebih banyak tinggal di rumah dan banyak waktu luang mereka terbuang percuma. Melalui wadah yang diberi nama Pahing Minggu Kreatif (PMK) para pemuda ini pun berembuk dan bersepakat bergerak bersama mengatasi masalah sampah plastik di desanya melalui metode ecobrick.

\"Usulan ini pun kemudian kami sampaikan kepada Pak Kades, dan slhamdulillah mendapat respons positif. Akhirnya mulai tanggal 12 Desember 2020, kami mulai bergerak mengedukasi masyarakat tentang ecobrick yang ternyata sambutannya pun luar biasa, semuanya mendukung,\" ungkap Ayi.

Ayi mengatakan, sebanyak 120 rumah di Dusun Pahing diminta partisipasinya mengisi karung dengan sampah plastik yang sudah disediakan para pemuda PMK. Kemudian, setiap seminggu sekali para pemuda akan mengambil karung yang sudah terisi penuh sampah plastik lalu mengumpulkannya di markas PMK.

\"Sampah yang terkumpul kemudian dipotong menjadi serpihan kecil, kemudian memasukkannya ke dalam botol hingga padat. Sesuai namanya, kegiatan PMK ini dilaksanakan setiap hari Minggu, namun tidak jarang juga kegiatan memasukkan sampah ke botol ini kami lakukan setiap hari, kalau tidak sempat di markas kami lakukan di rumah masing-masing,\" ujar Ayi diamini Ketua PMK Andri Setiawan.

Ayi menambahkan, melalui metode ecobrick ini terbukti efektif menangani masalah sampah plastik di masyarakat. Bahkan, kata dia, sampah plastik yang telah disulap menjadi ecobrick ternyata mempunyai nilai ekonomis yang bisa menambah penghasilan. \"Seperti kita ketahui, sampah plastik yang dibuang ke tanah butuh waktu hingga puluhan tahun agar bisa terurai. Namun dengan metode ecobrick ini, kita bisa membuat karya yang mempunyai nilai ekonomis. Kita bisa buat meja, kursi hingga paving blok,\" papar Ayi.

Oleh karena itu, kata Ayi, proyek ecobrik pemuda PMK Mandirancan ini tidak hanya berakhir hingga pembuatan papan nama di gerbang Desa Mandirancan saja. Dia berencana akan membuat banyak karya lain dari ecobrick tersebut yang nanti hasilnya tidak hanya dirasakan oleh para pemuda PMK, namun juga oleh warga Dusun Pahing bahkan seluruh Desa Mandirancan.

Sementara itu, Kepala Desa Mandirancan Didi Asmadi mengapresiasi kegiatan para pemuda PMK yang telah berhasil membantu pemerintah desa dalam mengatasi masalah sampah melalui metode ecobrick. Menurut Didi, para pemuda Dusun Pahing tersebut telah berhasil mengolah sampah menjadi karya yang membanggakan.

\"Selama ini sampah yang dikumpulkan warga diangkut oleh petugas kebersihan dan hanya berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Namun oleh pemuda PMK sampah bisa diolah menjadi karya yang membanggakan, bahkan masih bisa dibuat banyak hal yang bernilai ekonomis. Semoga ini bisa menjadi insipirasi untuk pemuda dusun lain di Desa Mandirancan, bahkan dicontoh oleh desa di Kabupaten Kuningan,\" ucap Didi. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: