Giliran Anggota DPRD Divaksin Covid-19

Giliran Anggota DPRD Divaksin Covid-19

Sementara itu, Kepala Dinkes Kuningan dr Hj Susi Lusiyanti MM melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr H Denny Mustafa menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi yang sedang berlangsung sejak beberapa hari ini, dilaksanakan di seluruh SKPD dan lembaga pemerintahan. Termasuk kemarin, dilaksanakan di sejumlah SKPD, salah satunya di DPRD Kuningan.

“Kita mengadakan di beberapa titik SKPD atau instansi pemerintah, salah satunya di DPRD Kuningan. Ini meliputi seluruh anggota DPRD dan juga seluruh staf atau pegawai Sekretaris Dewan, mulai dari Pak Sekwannya sampai ke staf di bawahnya. Dan semuanya divaksinasi hari ini (kemarin, red),” tutur dr Denny, seraya menyebut ada 104 terregistrasi, dan 13 di antaranya ditunda.

dr Denny kembali menerangkan, program vaksinasi tahap pertama sudah dilaksanakan beberapa waktu lalu, dengan sasaran ribuan tenaga kesehatan di Kuningan. Sedangkan vaksinasi tahap kedua yang saat ini sedang berlangsung, menyasar para pelayan masyarakat.

“Pelayan publik ini dibagi menjadi sejumlah termin lagi, karena keterbatasan jumlah vaksin yang kita terima. Jadi, yang sekarang ini merupakan termin pertama dari tahap kedua,” terangnya.

Pihaknya menyebut, untuk tahap kedua vaksinasi ini baru mendapatkan 1.520 vial vaksin sinovac. 1 vial vaksin digunakan untuk 9 sampai 10 suntik, atau sasaran orang.

“Artinya, kita dari 1.520 vaksin itu, karena dua kali penyuntikan, jadi digunakan untuk sasaran sebanyak 6.840 sasaran. Itu sudah dijadwal, dan kita menargetkan 10 hari kerja vaksinasi termin pertama dari tahap kedua ini dilaksanakan,” sebutnya.

Dijelaskannya, saat ini ini bagi lansia (lanjut usia) sudah bisa divaksin, meskipun tidak semua. Di DPRD saja terdapat sejumlah lansia yang dilakukan vaksinasi. Bagi lansia, setelah divaksin pertama, kemudian akan dilakukan vaksinasi kedua setelah 28 hari sejak penyuntikan pertama. Hal itu karena antibody yang ditumbuhkan antara yang kurang dari 59 tahun dengan yang di atas 59 tahun berbeda.

“(Lansia) itu lebih lambat. Makanya dibutuhkan waktu yang lebih panjang untuk memberi kesempatan kepada tubuh yang lansia, untuk membentuk antibody melalui vaksin ini,” jelasnya.

Untuk vaksin tahap satu dan tahap dua, lanjut dr Denny, secara merek dan kandungan sebenarnya sama, karena sama-sama vaksin Sinovac. Hanya saja untuk kemasan ada perbedaan.

“Yang pertama yang untuk tenaga kesehatan itu, satu vial untuk satu orang. Sedangkan yang sekarang itu lebih masal lagi, jadi 1 vial untuk 9 sampai 10 orang. Pelaksanaan tahap 2 ini 10 hari kerja. Insya Allah nanti sampai tanggal 11 atau 12 Maret,” ,” ungkapnya. (muh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: