AGPAII Perjuangkan Nasib Guru PAI

AGPAII Perjuangkan Nasib Guru PAI

KUNINGAN–DPD Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) Kabupaten Kuningan terus memperjuangkan nasib para tenaga guru agama. Perjuangan ini dilakukan agar para guru agama dapat lolos sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).

Apalagi di tahun 2021, program rekruitmen satu juta P3K masih menyisakan banyak persoalan. Salah satunya karena kurang mengakomodir secara maksimal guru agama khususnya di Kabupaten Kuningan. Padahal dari data yang ada di Kantor Kemenag dan Disdikbud Kuningan, banyak sekolah di setiap jenjang baik TK, SD, SMP hingga SMA/SMK masih kekurangan guru agama. Atas adanya berbagai desakan itulah, akhirnya pemerintah pusat bakal memberikan kuota P3K sebanyak 9.464 orang untuk Kementerian Agama di seluruh Tanah Air.

Bahkan atas persoalan itu, DPD AGPAII Kuningan menemui Bupati H Acep Purnama SH MH dengan didampingi dari Kemenag Kuningan. Terlebih, Kemenag Kuningan akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat, agar Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) terakomodir dan mendapatkan hak sama dengan guru-guru lain untuk mengikuti seleksi P3K.

“Kami ini memiliki dua orang tua yakni Disdikbud dan Kemenag. Seharusnya kami bisa lebih diakomodir dan lebih diperhatikan lagi, bukan saling lempar dalam pengurusannya,” kata Ketua AGPAII Kuningan Drs Yayat Supriyatna MM kepada awak media, kemarin (14/3).

Oleh sebab itu, pihaknya meminta agar pihak Disdikbud dan Kemenag Kuningan lebih memperhatikan GPAI. Sebab banyak guru-guru agama yang sudah mengabdi sangat lama hingga belasan tahun.

Hal senada disampaikan Sekretaris AGPAII Kuningan Asep Saepudin. Ia berharap, formasi yang diberikan ke Kementerian Agama dapat ditambah oleh pemerintah pusat.

“Sebab jumlah 9.464 orang itu hanya 0,09 persen dari jumlah kuota satu juta P3K yang akan direkrut. Belum lagi formasi yang diberikan tersebut terbagi oleh guru madrasah, dosen dan GPAI,” tegasnya.

Pihaknya mengimbau, agar seluruh GPAI khususnya di Kabupaten Kuningan terus memvalidasi dan mengaktifkan data di Dapodik, SIMPKB, EMIS, Data Siaga dan KTA AGPAII.

“Sebab datamu itu menentukan masa depanmu. Terakhir kita harus terus ikhtiar sabar dan berdoa,” imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Acep juga menanggapi serius kaitan dengan keluhan yang disampaikan para tenaga guru agama di Kabupaten Kuningan. Ia merasa prihatin, kemudian berencana akan memberikan surat kepada pemerintah pusat kaitan dengan kekurangan GPAI di Kuningan sekaligus mengusulkan agar ada penambahan formasi untuk GPAI.

Sebab menurut Acep, seluruh GPAI adalah garda terdepan dalam mencapai tujuan pendidikan yaitu menciptakan generasi yang beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia. Sehingga harus ada perhatian lebih terhadap keberadaan GPAI.(ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: