Gaet Investor untuk Kelola Sampah, TPSA Ciniru Masih Aman Hingga Tiga Tahun ke Depan

Gaet Investor untuk Kelola Sampah, TPSA Ciniru Masih Aman Hingga Tiga Tahun ke Depan

KUNINGAN-Pemkab Kuningan tengah melakukan penjajakan dengan investor yang siap menangani masalah sampah di Kabupaten Kuningan. Direncanakan, perusahaan tersebut akan menghadirkan mesin pemusnah sampah yang akan mengurangi sampah hingga habis.

\"Karena terjeda bulan Ramadan, progress kerja sama ini untuk sementara ditunda dulu. Insya Allah setelah Ramadan, kerja sama mesin pemusnah sampah ini bisa dilanjutkan dan terealisasi di tahun 2021 ini,\" ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kuningan Wawan Setiawan kepada Radar, kemarin.

Dijelaskan Wawan, mesin pemusnah sampah yang bakal dimiliki Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Ciniru ini nantinya akan memilah sampah menjadi dua bagian, organik dan nonorganik. Di mana sampah organik akan menghasilkan biosolar sedangkan sampah nonorganik menjadi paving block dan sebagainya.

\"Untuk uji coba, rencananya tahun ini akan hadir alat pemusnah sampah untuk kapasitas 40 ton. Untuk persiapannya, kita akan bangun infrastruktur pendukungnya yakni membuat pabrik sesuai kebutuhan,\" ujarnya.

Bila kerja sama tersebut terwujud, lanjut Wawan, keberadaan mesin pemusnah sampah ini bakal dihadirkan di beberapa wilayah di Kabupaten Kuningan. Sehingga, penanganan sampah bisa menyeluruh menjangkau semua wilayah Kabupaten Kuningan.

\"Mudah-mudahan saja kerja sama pengadaan mesin pemusnah sampah dengan investor ini bisa terwujud sehingga bisa mengatasi persoalan sampah di Kabupaten Kuningan secara optimal. Selain kita tetap mengharapkan partisipasi dan kesadaran masyarakat untuk ikut mengurangi sampah melalui program 3R (Reuse, Reduce dan Recycle) atau melalui bank sampah di desanya masing-masing,\" jelasnya.

Sementara itu, Wawan menyebutkan TPSA Ciniru rata-rata menampung 200 ton sampah rumah tangga setiap harinya. Dengan luas areal mencapai 5,5 hektare dan belum adanya penanganan yang optimal menjadikan areal penampungan sampah ini pun semakin terdesak. Ia memprediksi, daya tampung TPSA Ciniru masih bisa untuk dua hingga tiga tahun ke depan.

\"Sampai saat ini penanganan sampah di TPSA Ciniru masih dilakukan secara konvensional, yaitu dikumpulkan, angkut dan buang. Kalaupun ada sedikit pemanfaatan oleh para pemulung yang berjumlah sekitar 50 orang, tampaknya hanya memberi sedikit kontribusi pengurangan sampah,\" ungkapnya. (fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: