Kasus Dukun Cabul Belum Ada Tersangka, Penyidik Hati-hati dan Teliti dalam Menangani Kasus Semacam Ini

Kasus Dukun Cabul Belum Ada Tersangka, Penyidik Hati-hati dan Teliti dalam Menangani Kasus Semacam Ini

KUNINGAN-Tim penyidik Polres Kuningan belum menetapkan tersangka kasus dugaan pelecehan seksual dengan modus praktik perdukunan yang kini menghebohkan Desa Cidahu, Kecamatan Pasawahan.

Kapolres Kuningan AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya melalui Kasat Reskrim AKP M Hafid Firmansyah membenarkan pihaknya telah menerima laporan terkait dugaan pelecehan seksual dengan terlapor seorang kakek berinisial TS (67) pada awal Oktober lalu. Hafid mengatakan, pihaknya masih mendalami laporan tersebut dengan melakukan pengumpulan data dan meminta keterangan saksi-saksi termasuk korban sekaligus meminta pendapat hukum dari saksi ahli.

\"Kami masih mendalami laporan tersebut dengan mengumpulkan keterangan dari para saksi termasuk meminta legal opinion atau pendapat hukum dari saksi ahli. Hingga saat ini, kasusnya masih dalam tahap penyelidikan sehingga kami belum bisa menetapkan tersangka apalagi harus menangkap terduga pelaku seperti keinginan masyarakat Desa Cidahu,\" ungkap Hafid saat ditemui Radar di ruang kerjanya, kemarin (8/12).

Hafid menjelaskan, pihaknya meminta kepada masyarakat untuk bersabar dan menyerahkan penanganan kasus ini ke penyidik Polres Kuningan. Menurutnya, dalam menangani kasus semacam ini diperlukan kehati-hatian dan ketelitian penyidik untuk menjadikan persoalan ini terang benderang.

\"Mohon bersabar. Kami akan berusaha semaksimal mungkin menangani kasus ini dengan sebaik-baiknya sesuai aturan dan perundang-undangan yang ada,\" ungkap Hafid.

Seperti diberitakan sebelumnya, warga Desa Cidahu, Kecamatan Pasawahan, dihebohkan dengan dugaan praktik perdukunan yang berujung tindakan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang kakek berinisial TS (67). Korbannya seorang gadis berusia 22 tahun juga warga Desa Cidahu, diduga disetubuhi oleh pelaku dengan dalih sebagai syarat untuk penyembuhan ibunya yang kerap kesurupan. Kejadian ini pun sempat membuat warga emosi hingga melakukan aksi unjuk rasa ke kantor desa. (fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: