Tradisi Ratib Desa Sangkanerang, 100 Orang Kumandangkan Adzan Untuk Menolak Bala

Tradisi Ratib Desa Sangkanerang, 100 Orang Kumandangkan Adzan Untuk Menolak Bala

Desa Sangkanerang selain memiliki Situs Buyut Salam, juga memiliki tradisi untuk menolak bala, yakni Tradisi Ratib.-Asep Brd/radarcirebon.com-

BACA JUGA:Legenda Nyi Ratna Herang, Kutukan Penari Ronggeng untuk Gadis Cantik di Desa Ciherang

“Meski tidak ada batasan, tetapi di sini juga ada etika untuk berkunjung,” kata juru kunci.

Diceritakan sang juru kunci, sempat ada warga sekitar menebang pohon secara sembarangan di area situs.

Meski tidak ada niatan tertentu, namun karena tidak 'permisi' dulu, kandang ayam miliknya yang tidak jauh dari situs, akhirnya terkena musibah.

Kandang ayam miliknya itu, tidak lama kemudian terkena musibah, terbakar habis tidak tersisa.

BACA JUGA:Sejarah Desa Cipetir Kuningan, Wabah Penyakit Mematikan Hingga Pohon Petir

"Padahal maksudnya merapihkan pohon yang menganggu kandang ayamnya," cerita Juru Kunci.

Ditambahkan sang Juru Kunci, jadi jangan coba-coba menganggu pohon-pohon yang ada di area situs. 

Juru kunci menambahkan, selain tempat untuk berziarah, situs di lokasinya itu sering memberikan pertanda akan datangnya suatu musibah yang bakal terjadi.

“Kalau ada pohon di area situs ada yang tumbang itu bisa menjadi pertanda bagi warga kami,” tambahnya.

BACA JUGA:Sejarah Desa Japara, Peundeuy Raweuy Berubah Nama Setelah Tragedi Pemenggalan Kepala Santri

Situs Buyut Salam sendiri masih memiliki keterkaitan dengan Mbah Kuwu Sangkan yang ada di Cirebon.

Hal tersebut diperkuat dengan penamaan Desa Sangkanerang yang berasal dari kata Sangkan.

“Makanya banyak kuwu dari wilayah Cirebon datang berkunjung ke sini untuk berziarah,” kata Sarman.

Sedangkan penamaan Situs Buyut Salam sendiri berasal dari sebuah pohon salam yang pernah ada di lokasi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: