Lima Desa Wisata Menarik di Kuningan, Di Desa Ini Ada Makam Raja Siau Sulawesi Utara Lho
Reporter:
Agus Sugiarto|
Editor:
Agus Sugiarto|
Kamis 02-02-2023,11:51 WIB
Di Desa Sangkanhurip, Kecamatan Cigandamekar ada nama jalan Jacob Pontoh, Raja Siau Sukawesi Utara yang diasingkan Belanda. (Agus Sugiarto)--
RADARKUNINGAN.COM, KUNINGAN- Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Kuningan tengah konsentrasi mengembangkan desa desa wisata. Desa wisata ini diharapkan menjadi jugjugan para wisatawan dalam dan luar negeri.
Dikarunia alam yang indah dan udara yang sejuk, para kepala desa juga seolah berlomba menggali menggali potensi wisata yang ada di desanya. Tak heran jika kemudian banyak destinasi wisata baru di Kuningan ada di desa desa wisata.
Ada sejumlah desa wisata di Kuningan ini memiliki daya tarik tersendiri di hati para wisatawan yang berkunjung. Bukan hanya menawarkan keindahan alam saja, namun juga ada desa wisata religi dan juga desa wisata sejarah.
Saban tahun, wisatawan yang datang dan berkunjung ke desa wisata terus mengalami kenaikan. Imbasnya, pendapatan desa dan ekonomi masyarakat juga ikut terangkat. Masyarakat ikut bergairah menyongsong era baru sektor wisata.
BACA JUGA:Pemkab Gagal Bayar, Bupati Acep Bilang Segera Diselesaikan
Dikutip dari laman resmi Disporapar Kabupaten Kuningan tercatat ada 5 desa wisata di Kuningan yang masuk dalam daftar daya tarik wisata daerah tersebut.
Lima desa wisata di Kabupaten Kuningan itu adalah Cibuntu, Desa Sangkanhurip, Desa Desa Subang, Desa Babakanmulya, dan Desa Cikaso.
1. Desa Cibuntu
Nama desa ini sudah terkenal ke seantaro Asean. Desa Wisata Cibuntu juga sudah beberapa kali mendapatkan penghargaan, baik tingkat nasional maupun internasional.
Dulunya desa ini adalah tempat eksplorasi atau galian C. Lantaran masyarakat sadar dan didukung oleh berbagai pihak maka Desa Wisata Cibuntu bisa menjadi seperti saat ini.
Desa Cibuntu berhasil meraih penghargaan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai Desa Wisata yang menerapkan konsep Community Based Tourism (CBT) kedua di Indonesia. Selain itu juga pernah meraih sebagai desa wisata terbaik urutan kelima tingkat ASEAN pada 2016 untuk bidang homestay.
BACA JUGA:Kata Bawaslu: Pengawas Pemilu Desa Segera Dilantik, Honornya Naik
2. Desa Sangkanhurip
Pengembangan wisata ini sudah dimulai dari 20 tahun silam. Dimulai dari dibangunnya wisata Sitonjul. Di masa kejayaannya, Sitonjul banyak dikunjungi wisatawan. Fasilitas pendukung untuk kenyamanan pengunjung juga dibangun pemerintah daerah di Sitonjul.
Di desa ini juga ada air panas alami terbesar di Ciayumajakuning. Kolam renang air panas dan kamar pemandian ekslusif bisa memanjakan pengunjung yang datang.
Selain itu, Desa Sangkanurip, Kecamatan Cigandamekar juga menyimpan wisata sejarah. Dimana terdapat makam Raja Siau Sulawesi Utara yang diasingkan Belanda, Jacob Ponto. Bahkan nama Raja Siau ini diabadikan sebagai nama jalan di desa tersebut oleh Pemdes Sangkanhurip.
3. Desa Subang
Desa yang berada di selatan Kabupaten Kuningan ini menyimpan potensi besar dari sektor wisata. Jejeran pegunungan nan hijau menghias desa tersebut. Akses ke desa sekaligus ibukota kecamatan ini juga cukup mudah didatangi wisatawan.
Di Desa Subang terdapat sumber air panas alami. Setiap akhir pekan, pengunjung termasuk dari kabupaten tetangga, Ciamis berdatangan. Mereka ingin menikmati keindahan Subang dan juga berendam di kolam air panas alami.
4. Desa Babakanmulya
Beberapa tahun lalu, nama Desa Babakanmulya, Kecamatan Jalaksana sempat melejit. Sebab di desa itu ada objek wisata Bumi Pelangi. Objek wisata yang sempat viral ini tepat berada di lereng Gunung Ciremai.
Bumi Pelangi sendiri menawarkan keindahan pemandangan dari jarak yang sangat dekat. Dulunya desa ini penghasil galian C. Banyak pengusaha dan warga membuka usaha galian C. Namun setelah adanya larangan penambangan galian C, pengembangan wisata ditempuh pihak pemdes.
5. Desa Cikaso
Desa ini berada di Kecamatan Kramatmulya. Tak jauh dari jalan lingkar timur (Jalintim). Melalui BUMDes, hamparan sawah nan hijau dan saluran irugasi yang tak pernah kering disulap menjadi destinasi wisata yang sangat menarik.
Objek wisata yang diberi nama Sawah Lope itu sukses menjadi tambang pemasukan bagi desa dan masyarakat setempat. Di Sawah Lope juga dibangun rumah makan, gazebo dan tempat ibadah. Anak anak bisa bermain papalidan memakai ban di sepanjang aliran irigasi. (Agus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: