Agak Canggung, Harimau Sumatera Dinamai Harimau Sunda Berdasarkan Taksonomi, Begini Hasil Penelitian

Agak Canggung, Harimau Sumatera Dinamai Harimau Sunda Berdasarkan Taksonomi, Begini Hasil Penelitian

Andreas Wilting mengusulkan taksonomi dan subspesies Harimau Sunda yang termasuk di dalamnya adalah Harimau Sumatera.-WWF-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Andreas Wilting dari Leibniz Institute for Zoo and Wildlife mengusulkan taksonomi baru terkati spesies harimau yang berdampak pada segi penamaan.

Misalnya, Harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) , Harimau Jawa (panthera tigris sondaica) dan Harimau Bali (panthera tigris balica) yang disebut sebagai sub spesies dari Harimau Sunda

Studi yang dimuat di Science Advance tersebut mengusulkan taksonomi dan subspesies baru yakni, Harimau Kontinental dan Harimau Sunda.

Spesies harimau yang selama ini dikenal adalah Harimau Sumatera, Harimau Jawa, Harimau Malaya, Indochina, China Selatan, Benggala, Kaspia dan Amur.

BACA JUGA:Kisah Sebuah Desa yang Penduduknya Habis Dimangsa Harimau Sunda

Harimau Kontinental mencakup daratan Asia mulai dari Rusia, Timur Tengah, India, China, Indochina, sampai dengan semenanjung Malaysia.

Taksonomi dan subspesies ini memang baru diperkenalkan pada tahun 2015. Bila diterima tentu akan ada perubahan signifikan.

Malaysia misalnya, menyebut bahwa jenis kucing besar yang hidup di wilayah mereka sebagai Harimau Malaya.

Di Indonesia juga demikian. Lebih akrab sebutan Harimau Sumatera, Harimau Bali dan Harimau Jawa.

BACA JUGA:Harimau Sumatera Termasuk Jenis Harimau Sunda, Ternyata Ini Alasannya

Merujuk taksonomi dan subspesies baru ini, berarti di Indonesia hanya tersisa 1 subspesies Harimau Sunda yakni Harimau Sumatera.

Pasalnya, Harimau Bali sudah dinyatakan punah pada tahun 1940-an, dan Harimau Jawa sudah divonis punah 40 tahun kemudian atau pada tahun 1980-an.

Spesialis Harimau, Sunarto di WWF Indonesia menjelaskan, penamaan Harimau Sunda tidak didasari pada wilayah Pasundan di Provinsi Jawa Barat, tetapi kawasan biogeografi yakni Pulau Sumatera, Jawa dan Bali.

Menurut Sunarto dalam publikasi WWF Indonesia, studi yang dilakukan Wilting dan tim bisa dibilang sangat lengkap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: