Fakta Penyebab Punahnya Harimau Jawa

Fakta Penyebab Punahnya Harimau Jawa

Fakta Penyebab Punahnya Harimau Jawa-Nusantarapedia.net-Radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM- Indonesia pernah memiliki subspesies harimau Jawa yang kini telah punah pada tahun 1980-an karena perburuan dan hilangnya habitat asli.

Harimau Jawa merupakan subspesies yang hidup di pulau jawa dan hewan endemik yang hidupnya terbatas hanya di satu tempat.

Harimau Jawa, dalam persebarannya ditemukan di Jampang kulon, Taman Nasional Ujung Kulon, Yogyakarta, Gunung Pangrango, Probolinggo, Blitar, Banyuwangi, Tulungagung, hingga Taman Nasional Meru Betiri , Jawa Timur.

Faktor penyebab populasi dan habitat harimau Jawa punah adalah maraknya perburuan, hilangnya hutan sebagai habitat, dan hilangnya mangsa.

Dari situs resminya, IUCN menyatakan bahwa jika spesies terakhir harimau Jawa terlihat di Taman Nasional Meru Betiri, Jawa Timur pada tahun 1976.

BACA JUGA:Harimau Sunda Terakhir hidup di sisa hutan di Pulau Sumatera

Pada era tahun 1800-an, Belanda menginisiasi pembukaan lahan hutan secara besar-besaran di Jawa menjadi perkebunan.

Hal ini sepertinya mengusik habitat harimau, dan menimbulkan konflik antara manusia dan harimau. Konflik ini juga membuat perburuan harimau semakin besar. Karena Belanda menetapkan harimau Jawa sebagai binatang buruan yang harus dimusnahkan.

Pemerintah Indonesia saat ini hanya memiliki sisa bagian tubuh (spesimen) dari harimau Jawa ini. Pusat Penelitian Biologi LIPI di Cibinong, Kabupaten Bogor, menyimpan dua spesimen kulit Harimau Jawa dan juga Harimau Bali.

Harimau dengan nama ilmiah Panthera tigris sondaica ini memiliki karakteristik berupa tubuh yang terbilang kecil, bila dibandingkan dengan spesies lain di Asia.

BACA JUGA:Sempat Ada Wacana Harimau Sumatera Mengisi Kepunahan Harimau di Pulau Jawa dan Bali, Tapi...

Harimau Jawa jantan memiliki bobot tubuh 100-140 kg sementara betinanya 75-115 kg. Sedangkan panjang tubuh harimau jantan mencapai 200-245 cm dan betinanya sedikit lebih kecil.

Spesies ini tinggal di habitat kawasan hutan dataran rendah, hutan belukar, dan berkeliaran hingga  ke kebun-kebun di pedesaan. Ada momen di mana harimau  ini dianggap sebagai hama dan banyak diburu hingga diracun.

Harimau Jawa yang diyakini punah pada tahun 1980-an, namun tidak sedikit pihak yang meyakini bahwa "si loreng" belum punah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: