Pentingnya Vaksinasi Pada Kucing Beserta Jenisnya. Cat Lovers Wajib Tahu!

RADARKUNINGAN.COM- Bagi pemilik kucing, menjaga kesehatan hewan peliharaan dengan pemberian vaksin penting dilakukan. Hal ini untuk mencegah penyakit tertentu yang bisa menyerang kucing.

Meski sering dikatakan makhluk dengan sembilan nyawa, kucing tetap memiliki risiko terpapar penyakit yang disebabkan bakteri atau  virus. Jadi, memelihara kucing tidak cukup memberinya makan dan minum yang sehat.

Untuk meningkatkan kualitas hidup hewan kesayangan, Anda juga perlu melakukan vaksinasi pada kucing secara teratur agar ia menjadi lebih sehat.

Selain itu, vaksinasi pada kucing dapat mencegah penyakit tertentu terutama penyakit rabies. Umumnya vaksinasi pada kucing dilakukan sebanyak tiga kali hingga umur kucing satu tahun. Kemudian dilanjutkan dengan booster setiap tahunnya. 

Vaksinasi sendiri merupakan tindakan untuk mencegah agar kucing terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh virus. Dengan melakukan vaksinasi, kucing akan memiliki kekebalan tubuh dan ketika terserang penyakit, sistem kekebalan tubuhnya dapat mengenali agen penyakit dan tidak menunjukan gejala serius.

BACA JUGA:Menilik Keistimewaan dari Campuran Kucing Persia dan Kucing Kampung

Meski kucing sudah memiliki kekebalan alami yang diturunkan sang induk, namun seiring dengan bertambahnya usia akan menurun. Sehingga vaksin pada kucing diperlukan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya. 

Dilansir dari laman klikdokter.com, terdapat empat jenis vaksin inti yang perlu diberikan pada kucing yaitu:

1. Vaksin Feline Panleukopenia (FPV)

Panleukopenia merupakan jenis penyakit yang disebabkan oleh parvovirus. Penyakit ini perlu diwaspadai karena menymbang angka kematian yang tinggi, terutama pada kucing yang berusia kurang dari 12 minggu. 

Gejala pada penyakit ini biasanya menunjukan tidak nafsu makan dan minum, lemas, muntah, dehidrasi, dan diare yang bercampur darah.

BACA JUGA:Kucing Ras Kawin dengan Kucing Kampung, Begini Keturunan Hasil Perkawinan Silang

2. Vaksin Feline Rhinotracheitis (FHV-1)

Penyakit ini biasanya terjadi secara bersamaan dengan infeksi chlamydia. Beberapa gejalanya yaitu demam, sakit mata, dan flu. Pada kasus lanjutan, biasanya maka membengkak, bahkan bagian bola mata menonjol keluar kelpoka mata.

Sumber: