Kagungan, Batik Khas Kabupaten Kuningan, Miliki Banyak Motif yang Sangat Terkenal, Jadi Seragam PNS

Kagungan, Batik Khas Kabupaten Kuningan, Miliki Banyak Motif yang Sangat Terkenal, Jadi Seragam PNS

Batik khas Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. -Lawlatul Arofah-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Sekitar 13 tahun lalu Kabupaten Kuningan mengembangkan industri batik. Salah satu yang dikembangkan adalah batik Kagungan, yang menjadi batik khas di kabupaten tersebut.

Kagungan, batik khas yang dipelopori oleh Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Kuningan ini, setidaknya memiliki 4 motif. Yakni motif Kuda Si Windu, Ikan Dewa, Bokor, dan Gedung Perundingan Linggarjati.

Bahkan dalam perkembangannya, Batik Kagungan ditetapkan sebagai batin seragam para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Kuningan.

Kuningan adalah satu kabupaten yang terletak di kaki Gunung Ciremai, gunung tertinggi di Jawa Barat. Daerah ini terkenal dengan makanan khasnya yaitu peuyeum ketan yang bungkus daun jambu dan dikemas dalam ember plastik.

BACA JUGA:Ini Dia Tabel angsuran KUR BRI 2024, Pinjaman Rp 500 Juta Angsuran 9 Juta Per Bulan

Pada akhir 2011 lalu, Kuningan mulai mengembangkan industri batik. Hal itu ditandai dengan beberapa motif batik khas Kuningan yang dilaunching. Di antaranya batik Kagungan.

Banyak motif mengandung makna filosofis di dalamnya. Misalnya Batik Kuda Si Windu yang melambangkan sikap masyarakat Kuningan yang dinamis, kreatif, sportif dan semangat. Terutama untuk menegakkan keadilan dan melenyapkan kebatilan.  

Dalam perjuangan leluhur Kuningan, Si Windu menjadi Kuda tunggangan Dipati Ewangga di medan juang. Perawakan kuda yang kecil memunculkan slogan “Leutik-Leutik Kuda Kuningan”, artinya walaupun kecil tetapi kuat.  

Kuda juga digunakan sebagai sarana angkutan tradisional. Bahkan hingga saat ini, delman masih digunakan sebagai alat tranportasi di Kuningan.

BACA JUGA:5 Cara Untuk Menghentikan Kucing Birahi yang Berisik, dengan Mudah dan Aman

Kemudian Batik Ikan Dewa. Batik ini menjadi salah satu ikon Kabupaten Kuningan. Awalnya terinspirasi dari ikan dewa yang berada di Kolam Cibulan, Kuningan.  

Konon, Ikan Dewa ini merupakan jelmaan tantara Prabu Siliwangi. Yang unik dari ikan ini hanya hidup di beberapa kolam yang dikeramatkan oleh sebagian warga Kuningan. 

Populasinya pun tidak pernah bertambah atau berkurang secara drastis tiap tahunnya. Akhirhya memuncul mitos di kalangan masyarakat, jika membunuh Ikan Dewa ini akan terkena kesialan.

Sedangkan, Batik Bokor melambangkan sejarah lahirnya Sang Adipati Kuningan yang menjadi kepala pemerintah pertama. Juga, sebagai lambang lahirnya pemerintahan Kuningan pada tanggal 1 September 1948.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: