Era Kejene Berakhir, Kembali Gunakan Nama Kuningan sejak Masa Keadipatian, Ada Peran Sunan Gunung Jati

Era Kejene Berakhir, Kembali Gunakan Nama Kuningan sejak Masa Keadipatian, Ada Peran Sunan Gunung Jati

Kabupaten Kuningan dulu bernama Kejene sebelum era Sunan Gunung Jati. Foto ilustrasi Sunan Gunung Jati menggunakan AI.-Yofangga-radarkuningan.com

BACA JUGA:Kemana Biasanya Kucing Pergi Saat Kabur dari Rumah? Apakah Bisa Pulang Kembali? Yuk Simak Jawabannya Di Sini!

Sunan Gunung Jati bersama istrinya Ong Tien sepakat untuk memungut putra Ki Gedeng Luragung yang masih bayi sebagai putranya. 

Sebagai imbalannya, Ki Gedeng Luragung diberikan Bokor Kuning. Konon dikeluarkan dari kandungan Ong Tien oleh Sunan Gunung Jati.

Kemudian Sunan Gunung Jati bersama Ong Tien dan anak angkatnya yang diberi nama ”Sang Adipati, berangkat menuju Kejene. Pada waktu itu dipimpin oleh Pangeran Aria Kamuning dan masih menganut agama Sangyang.

Setelah Pangeran Aria Kamuning masuk Islam dan Ong Tien meninggal dunia pada tahun 1485, Sang Adipati dipercayakan kepada Pangeran Aria Kamuning untuk dididiknya dengan baik. 

BACA JUGA:Bingung Mencari Kucing Kabur dari Rumah? Inilah 5 Cara Menemukan Kucing Kabur

Selama Sang Adipati belum dewasa, maka pangeran Aria Kamuning ditunjuk oleh Sunan Gunung Jati sebagai Kepala Pemerintahan Perwakilan di Kejene di bawah Kerajaan Cirebon.

Setelah Sang Adipati berusia 17 tahun, tepatnya 1 September 1498, maka dia dinobatkan sebagai Kepala Pemerintahan Keadipatian Kuningan. Kemudian diberi gelar Sang Adipati Kuningan. 

Dengan berdirinya Keadilatian Kuningan, maka sejak tanggal penobatannya, nama daerah yang semula  Kejene kemudian diganti dan dikembalikan lagi kenama aslinya yaitu Kuningan.

Itulah asal usul kembalinya nama Kuningan yang semula Kejene. Begitu besar peran Sunan Gunung Jati mengembalikan nama tersebut. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: