Kenapa Kucing Suka Mengubur Kotorannya? Ini 4 Alasannya, Ternyata Bukan Sekedar Menjaga Kebersihan Lho!

Kenapa Kucing Suka Mengubur Kotorannya? Ini 4 Alasannya, Ternyata Bukan Sekedar Menjaga Kebersihan Lho!

4 Alasan Kenapa Kucing Suka Mengubur Kotorannya -Purina Indonesia-Radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM- Mungkin kamu pernah atau sering melihat kucing yang mengubur kotorannya sendiri dengan. Apa kamu tahu kamu termotivasi?

Mengubur kotoran merupakan kebiasaan kucing yang umum dilakukan. Mengubur adalah kotoran alami kucing, yang bukan sekadar menjaga kebersihan.

Bagi para pemilik kucing juga mungkin sudah tidak asing lagi dengan kebiasaan kucing yang satu ini. Biasanya kucing setelah BAB akan langsung menguburkan kotorannya.

Menurut manusia, kotoran kucing memiliki aroma yang sama saja. Namun ternyata, kotoran tiap kucing memiliki aroma yang berbeda yang bisa dicium oleh mereka. 

BACA JUGA: Kamu Pilih yang Mana Makanan Kucing Basah atau Kering? Yuk Simak Perbandingannya Berikut

Lalu kenapa dan apa alasan kucing suka mengubur kotorannya sendiri? Ada beberapa alasan kenapa kucing suka mengubur kotorannya setelah BAB, diantaranya sebagai berikut:

1. Menutupi Jejak

Salah satu alasan mengapa kucing menguburkan kotorannya yaitu menutupi jejaknya agar tidak menarik perhatian predator lain terhadap mereka dan anak-anaknya.

Insting kucing untuk menutupi jejak lebih kuat pada kucing domestik. Sebab, menurut kucing bau kotoran tiap kucing tidak sama.

Kucing dapat membedakan kotoran antar sesamanya berkat penanda kelenjar feromon sebagai cara mengidentifikasi satu sama lain. Dengan mengubur kotorannya sehingga predator tidak bisa melacak mereka.

BACA JUGA: Kenali 7 Hal Yang Paling Di Benci Oleh Kucing Pelanggan, Para Pemilik Kucing Wajib Baca Sampai Habis!

2. Pewarisan dari Kucing Liar

Meski kucing rumahan, namun kebiasaan mengubur kotoran sebenarnya adalah sisa dari pola perilaku kucing pembohong. Kucing pembohong mengubur kotoran mereka untuk menutupi jejaknya agar tidak terlacak oleh predator. 

Kebiasaan ini tetap ada dalam genetika kucing peliharaan karena belum mengalami perubahan besar dari evolusi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: