Inilah Bahaya Cicak Menurut Islam, Benarkah Cicak Adalah Jelmaan Jin? Yuk Simak

RADARKUNINGAN.COM- Cicak adalah salah satu hewan yang dapat mudah di temukan di sekitar karena hidup dan bertengger di rumah-rumah.

Sepintas kehadiran cicak memang tidak mengganggu tetapi apabila di perhatikan cicak seringkali meninggalkan kotoran dan membuat rumah menjadi bau karena kotorannya tersebut.

Tidak hanya membuang kotoran sembarangan cicak juga terkadang bersuara lantang di malam hari sehingga kehadirannya cukup mengganggu.

Beberapa orang ada yang menanyakan bagaimana bahaya cicak menurut Islam? ternyata ada hadist yang berkaitan dengan cicak lho.

BACA JUGA:Mengenal Beragam Jenis Cicak di Sekitar Kita; Inilah 5 Jenis Cicak yang Jarang Diketahui

BACA JUGA:Risih dan Jijik! 5 Tanaman yang Tidak Disukai Cicak Ini Mudah Ditanam di Rumah, Cocok untuk Pengusir Alami

Melansir dari laman resmi Nahdlatul Ulama (NU), didalam ajaran islam dijelaskan bahwa hukum membunuh cicak dalam Islam adalah sunnah. Pada kasus ini adapun hukum sunah yang dimaksud mengacu pada beberapa hadis, salah satunya HR Muslim.

Dalam hadits riwayat Muslim terdapat sebuah hadits yang menjelaskan beberapa keutamaan membunuh cicak.

مَنْ قَتَلَ وَزَغًا فِى أَوَّلِ ضَرْبَةٍ كُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ وَفِى الثَّانِيَةِ دُونَ ذَلِكَ وَفِى الثَّالِثَةِ دُونَ ذَلِكَ

Artinya, “Barang siapa yang membunuh cicak sekali pukul, maka dituliskan baginya pahala seratus kebaikan. Barang siapa memukulnya lagi, maka baginya pahala yang kurang dari pahala pertama. Barang siapa memukulnya lagi, maka baginya pahala lebih kurang dari yang kedua,” (HR Muslim).

Pertama, mengenai redaksi hadits yang digunakan. Dalam memahami hadits, kita harus memastikan redaksi kata yang dipakai dalam hadits tersebut digunakan untuk menyebutkan hal apa pada waktu dahulu. 

BACA JUGA:4 Cara Alami Mengusir Cicak di Rumah, Sangat Mudah Dilakukan dan Ampuh loh! No 1 Ruangan Menjadi Harum

BACA JUGA:6 Cara Mengusir Cicak di Rumah Yang Ampuh dan Efektif, Yuk Simak Caranya

ditegaskan lagi oleh An-Nawawi sebagai al-hasyaratul mu'dzi (hewan yang dapat menyakiti).

Sumber: