Daripada Ribet ke CAS, Eks Pengurus PSSI Bicara Blak-blakan Peluang Maarten Paes Gabung Timnas Indonesia

Daripada Ribet ke CAS, Eks Pengurus PSSI Bicara Blak-blakan Peluang Maarten Paes Gabung Timnas Indonesia

Maarten Paes dalam akun instagram pribadinya @maartenpaes-Instagram @maartenpaes-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Sidang Court of Arbitration for Sport atau CAS yang menimpa Maarten Paes belum ada kejelasan, bahkan hingga sampai saat ini.

Banyak publik pecinta sepakbola di tanah air yang bertanya-tanya, bagaimana kedepannya, apalah Maarten Paes masih belum kunjung membela Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong

Padahal, kehadiran penjaga gawang FC Dallas ini benar-benar dibutuhkan, lantaran Timnas Indonesia akan menjamu lawan-lawan yang sulit di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia

Akan tetapi, salah satu eks pengurus PSSI membeberkan terkait bocoran terkait peluang Maarten Paes yang bisa gabung ke Timnas Indonesia, menurutnya ada cara lain daripada ribet ke CAS, yang memakan waktu lama.

BACA JUGA:HERE WE GO! 2 Calon Strikter Timnas Indonesia, Nama Baru Mauro Zijlstra untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026

Eks pengurus PSSI, Hasani Abdulgani mengungkapkan, bahwa sebenarnya kasus yang menimpa Maarten Paes tidak perlu dibawa ke CAS, atau meja sidang arbitrase olahraga. 

Kenapa Maarten Paes harus dibawa kasusnya ke sidang CAS sebagai penyelesaian sidang arbitrase? Pasalnya Paes terganjal langkah naturalisasi nya karena berbenturan dengan Statuta FIFA Pasal 9 Ayat 2.

"Saya pikir ngapain kita melawan regulasi FIFA. Yang kita pertanyakan, boleh nggak (Maarten Paes) masuk ke Timnas Indonesia," uhar Hasani di laman Hasani's Corner yang dikutip radarkuningan.com. Jumat, 5, Juli 2024.

Menurut Hasani, kasus yang menimpa Maarten Paes seharusnya mungkin bisa segera diselesaikan lewat konsultasi dan komunikasi terlebih dahulu dengan jajaran tim legal dari FIFA, daripada terlalu ribet ke CAS. 

BACA JUGA:Jangan Dibeli! Inilah Resiko Ketika Kamu Beli iPhone dengan Garansi Internasional atau Eks Inter

Sebagai federasi sepakbola indonesia, PSSI mungkin seharusnya sudah memahami bahkan tentu berpengalaman untuk hal ini, berkaca dari kasus perpindahan federasinya Jordi Amat, yang hampir mirip.

"Sebenarnya kasusnya adalah hanya telat beberapa bulan saja ketika membela Timnas Belanda (kelompok umur). Itu pun disebabkan oleh covid-19. Tinggal kita nego," tutur Hasani.

Statuta FIFA pasal 9 ayat 2 yang berbunyi kurang lebih seperti: "Pemain yang permah tampil di Timnas, bisa untuk ganti tim, akan tetapi dengan catatan dirinya berusia di bawah 21 tahun.

Sementara itu, Maarten Paes saat itu sudah berusia 22 tahun saat tengah membela Timnas Belanda U21, Maarten Paes hanya terhalang umur saja, sewaktu ingin melakukan perpindahan federasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: