Pakai Kotoran Harimau dan Singa, Cara Mengusir Macan Tutul di Gunungmanik Kuningan

Pakai Kotoran Harimau dan Singa, Cara Mengusir Macan Tutul di Gunungmanik Kuningan

Kotoran harimau dan singa digunakan untuk mengusir macan tutul jawa di Desa Gunungmanik, Kecamatan Ciniru, Kabupaten Kuningan.-BPBD Kabupaten Kuningan-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM – Kotoran harimau dan singa digunakan untuk mengusir macan tutul yang turun ke dekat permukiman warga di Desa Gunungmanik, Kecamatan Ciniru, Kabupaten Kuningan.

Harimau dan singa merupakan predator puncak yang diharapkan secara alami dapat membuat macan tutul takut mendekati area tersebut.

Menurut keterangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, ada 4 titik yang ditempatkan kotoran singa dan harimau.

Diharapkan kotoran harimau dan singa tersebut dapat terendus macan tutul jawa (panthera pardus melas) yang membuatnya kembali ke hutan habitat aslinya.

BACA JUGA:Update Terkini Macan Tutul di Gunungmanik Kuningan, Mulai Upaya Pengusiran, Anak Sekolah Diangkut Mobil

Hal tersebut menjadi prioritas utama daripada melakukan penangkapan dengan kandang jebak maupun tembak bius.

Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Eka mengatakan, sampai dengan saat ini pemantauan masih terus dilakukan, dibarengi dengan patroli.

Kemudian dilakukan pemasangan camera trap untuk memantau pergerakan dari macan tutul jawa tersebut.

“Ada penyebaran kotoran singa dan harimau itu, untuk mengusir macan tutul supaya masuk lagi ke hutan,” kata Indra, kepada radarkuningan.com, Rabu, 17, Juli 2024.

BACA JUGA:Kecelakaan di Sindangagung Kuningan Diduga Hindari Sepeda Motor, Truk Oleng ke Tengah Sawah

Kendati demikian, warga menyatakan masih merasa khawatir dengan keberadaan macan tutul tersebut.

"Jadi aktivitas warga terganggu karena memasuki musim panen kopi, kapol dan taman lainnya. Mereka harusnya bolak-balik ke perkebunan,” tuturnya.

Dijelaskan dia, upaya pengusiran dengan kotoran singa dan harimau diharapkan dapat membuat macan tutul jawa tersebut seolah merasakan ada predator lain.

Sehingga secara alami macan tutul jawa tersebut akan kembali ke dalam hutan yang menjadi habitat aslinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: