Sesar Ciremai Disebut Jadi Penyebab Gempa Kuningan, Begini Penjelasan dari BMKG

RADARKUNINGAN.COM - Sesar Ciremai atau patahan aktif di sekitar Gunung Ciremai menjadi penyebab gempa yang terjadi di wilayah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono menyatakan, wilayah Kabupaten Kuningan beberapa kali diguncang gempa serupa.

"Gempa Kuningan Jabar M4,1 pukul 17.36.41 WIB petang tadi ini merupakan bagian dari rangkaian gempa bumi yang terjadi tadi pagi pukul 04.01.58 WIB dgn kekuatan M3,6," kata Daryono dalam penjelasan tertulis, dikutip radarkuningan.com, Jumat, 26, Juli 2024.

Menurut dia, berdasarkan catatan sejarah, wilayah Kabupaten Kuningan, Jabar sudah beberapa kali diguncang gempa bumi tektonik.

BACA JUGA:Suporter Serang Wasit saat Tarkam di Luragung Kuningan, Panitia Tegas, 2 Tim Diskualifikasi

Misalnya pada tahun 1947, 1955, dan 1973 yang melanda di wilayah Gunung Ciremai dan sekitarnya.

Gempa tersebut terjadi karena diduga berkaitan dengan struktur sesar aktif yang melintas di wilayah tersebut. 

Berikutnya pada 29 September 2019 di wilayah Kuningan juga terjadi gempa berkekuatan 2,9 magnitudo.

Getaran Gempa ini terasa di Cikijing, Kadugede, Sangkanurip, Kalimanggis, dan Bojong.

BACA JUGA:Cerita Korban Gempa Kuningan, Rumah Rusak Jelang Pengajian

Gempa dirasakan juga pernah terjadi pada 8 Feb 2018 dengan kekuatan 3,1 dan 25 Juni 2019 dengan kekuatan 2,6.

"Sesar Ciremai di Kuningan merupakan sesar aktif. Sesar ini menurut Pusgen (2017) memiliki magnitudo tertarget mencapai 6,5 dengan laju geser sesar 0,1 milimeter per tahun," katanya.

Sesar Ciremai menyebabkan wilayah Kabupaten Kuningan dan sekitarnya kerap dilanda gempa bumi.

Oleh karena itu diharapkan masyarakat yang berada di wilayah rawan gempa untuk menggunakan bangunan tahan gempa.

Sumber: