Dibawa ke Mana pun Gak akan Lolos, Naturalisasi Mauresmo Hinoke Sulit Gegara Aturan FIFA, Dibawa ke CAS Gagal

Dibawa ke Mana pun Gak akan Lolos, Naturalisasi Mauresmo Hinoke Sulit Gegara Aturan FIFA, Dibawa ke CAS Gagal

Naturalisasi pemain keturunan untuk Timnas Indonesia, Mauresmo Hinoke terancam gagal karena aturan FIFA dan sulit dilakukan banding sekalipun ke CAS.-Tournoi Maurice Revello Official-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM – Rencana PSSI untuk melakukan naturaliasi pada bintang muda Timnas Indonesia, Mauresmo Hinoke bisa gagal karena terkendala aturan FIFA. Andai dibawa ke CAS pun, diprediksi bakal gagal.

Ada aturan FIFA yang mengatur mengenai perpindahan federasi maupun naturalisasi pemain dan hal tersebut tidak bisa dilakukan banding.

Bahkan andai PSSI membawa kasus Mauresmo Johannes Jacob Danny Silvinho tersebut ke Court of Arbitration for Sport (CAS) bakal kalah.

Pasalnya ada aturan FIFA yang sangat prinsip terkait dengan proses naturalisasi pemain keturunan.

BACA JUGA:NMAX Tour Boemi Nusantara, Bandung – Cirebon Menjadi Ajang Uji Performa NMAX 'TURBO' di Jawa Barat

Hal tersebut terungkap dari peryataan eks Komdis PSSI, Hasani Abdulgani dalam pernyataannya di Hasani’s Corner.

“FIFA hanya meloloskan generasi pertama, paling tinggi kedua atau kakek/nenek,” kata Hasani dikutip radarkuningan.com, Senin, 5, Agustus 2024.

Diungkapkan Hasani, berdasarkan sumber informasi yang didapatkan dirinya, Mauresno Hinoke sudah generasi kelima.

“Menurut source saya, Hinoke ini generasi kelima, jadi dia terlalu jauh. Sayang sih, secara materi bagus. Dia juga mau main. Kita juga butuh dia,” tuturnya.

BACA JUGA:Indra Sjafri 'The Special One', Disamakan dengan Jose Mourinho, Indonesia Sudah Jadi Raja ASEAN?

Karena aturan FIFA sangat prinsip mengenai hal ini, Hasani yakin, bakal sulit memperjuangkannya. Bahkan ketika digugat ke CAS sekalipun.

“Mau dibawa ke manapun dia gak akan lolos. Mau dibawa ke CAS, mau dibawa ke mana,” katanya.

Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan nantinya ada perubahan dari FIFA mengenai ketentuan naturalisasi. Hanya saja, hal tersebut serba tidak pasti dan bakal sulit untuk sekadar berharap.

“Kecuali ada perubahan di FIFA. Karena FIFA hari ini, paling tinggi hanya kakek atau nenek. Walaupun dia melihat siapapun lahir di negara tersebut,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: