Mitos atau Fakta, Kucing Bisa Mati karena Flu? Ini Penjelasannya
Ilustrasi kucing kedinginan-Tangkap layar Freepik-radarkuningan.com
BACA JUGA:Gandeng Forum OSIS Kuningan, Jadi Kolaborasi Hebat Kelompok Comdev untuk Sukseskan Saung Rahayat
Ketika tidak diobati, kondisi ini dapat menurunkan kesejahteraan kucing.
Misalnya, flu kucing yang disebabkan oleh calicivirus dapat memicu peradangan menahun, radang gusi, hingga nyeri di sekitar mulut.
Selain itu, kucing yang telah terinfeksi virus mungkin akan membawa virus tersebut seumur hidupnya.
Bahkan setelah mendapatkan pengobatan, kucing juga bisa saja mengalami gejalanya seumur hidup.
BACA JUGA:Timnas Indonesia Terancam Gagal Lolos Semifinal Piala AFF 2024, Ini 2 Skenario Penentunya
Flu kucing disebabkan oleh virus seperti herpes kucing (FHV-1) serta calicivirus (FCV).
Di samping itu, flu kucing juga bisa disebabkan oleh bakteri seperti Bordetella bronchiseptica atau bakteri Chlamydophila felis.
Semua jenis kucing rentan terhadap infeksi ini dan bisa menular satu sama yang lainnya.
Untuk penularannya, kucing mungkin akan mengalami flu akibat kontak air liur dan cairan hidung atau mata dengan kucing yang terinfeksi.
BACA JUGA:Penampilan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Kurang Memuaskan, Ini Buktinya
Selain itu, bisa juga penularan tidak langsung melalui mangkuk makanan, mainan, tempat tidur, bahkan sampai lewat jalur tangan manusia.
Satu-satunya cara untuk melawan flu kucing dengan meningkatkan kekebalan tubuhnya agar bisa menghalau infeksi ini.
Meskipun demikian, antibiotik mungkin dapat diresepkan sebagai cara mengatasi komplikasi dan gejala tertentu akibat flu tersebut.
Selain itu, dokter juga akan memberikan obat antiinflamasi untuk membantu meredakan gejala.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: