NASI KASRENG, Menu Kampung Khas Kuningan yang Disukai Kuli, Pejabat sampai Presiden

NASI KASRENG, Menu Kampung Khas Kuningan yang Disukai Kuli, Pejabat sampai Presiden

Nasi Kasreng yang dibungkus kecil kecil mirip nasi kucing ternyata sangat digemari masyarakat Kuningan. (Muhammad Taufik)--

KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM- Jika masyarakat Cirebon dengan Sega Jamblangnya, maka masyarakat Kuningan pun tak kalah bangga dengan kuliner khas bernama Nasi Kasreng. 
 
Sajian masakan sederhana yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat di sekitar terminal Luragung untuk sarapan ini rupanya sangat disukai juga oleh para pejabat. Bahkan pernah menjadi menu makan malam presiden saat Presiden SBY kunjungannya ke Kuningan lebih dari satu dasawarsa silam.
 
 
Ya, Nasi Kasreng awalnya hanyalah menu sarapan para sopir angkutan, kernet, kuli serta para pedagang di Pasar Luragung. Lauknya pun hanya gorengan dan sambal terasi super pedas untuk menyegarkan mata yang baru terbuka menyambut pagi.
 
Harganya? Jangan ditanya. Sangat murah dan terjangkau oleh masyarakat kecil. Tak heran jika jualan Nasi Kasreng Bu Karsih saat itu cepat ludes dibeli pembeli.
 
Sesuai namanya, Nasi Kasreng diambil dari nama penjual nasi tersebut yang bernama Kasrih dengan gorengan panas khasnya. Orang pertama yang jualan Nasi Kasreng adalah Bu Karsih.
 
 
Kesuksesan Bu Kasrih berdagang Nasi Kasreng, terlihat dari banyaknya pelanggan dan dagangan yang habis hanya dalam hitungan jam saja. Hal ini  yang akhirnya membuat sejumlah orang menjadikan peluang usaha di bidang yang sama.
 
Hingga keberadaan nasi Kasreng kini menjamur tak hanya di wilayah Luragung namun juga di wilayah Kuningan kota serta sejumlah tempat lainnya.
 
Meski demikian, menjamurnya warung Nasi Kasreng tidak menghilangkan ciri khasnya. Yaitu gorengan panas, sambal terasi super pedas, lalapan toge dan taburan rebon (udang kecil).
 
Kombinasi empat macam menu dengan nasi yang dipincuk kertas tersebut akan selalu ada di setiap warung Kasreng mendampingi aneka menu masakan lain sebagai variasi.
 
 
Keberadaan warung nasi Kasreng, banyak dijumpai terutama di pinggir ruas Jalan Luragung-Cibingbin atau sekitar 18 Km sebelah timur dari Kuningan kota.
 
Untuk menarik pelanggan, keberadaan warung-warung kasreng dibuat sedemikian rupa sehingga nyaman untuk dikunjungi. Hamparan sawah yang hijau dan udara yang masih sejuk semakin menjadikan kenikmatan tersendiri untuk menikmati hidangan Nasi Kasreng.
 
Menunya yang disajikan pun bermacam-macam mulai dari pepes ati ampela, tumis jamur, sayur lodeh hingga sop buntut tersedia sesuai selera pelanggan tanpa meninggalkan empat menu utama tadi.
 
 
Menu-menu tersebut tersaji di atas meja terbuka agar para pelanggan bisa mengambil dan menambah sesuka mereka.  
 
Pembelinya pun kini tak lagi hanya para kuli panggul, pedagang pasar dan sopir angkot, namun dari berbagai kalangan mulai dari petani, karyawan swasta, pengusaha hingga para pejabat pemerintahan.
 
Mereka kerap menjadikan Nasi Kasreng sebagai menu makan siang di saat jam istirahat atau sengaja untuk dinikmati bersama keluarga saat libur.
 
 
Meski peminat Nasi Kasreng ini telah meningkat, namun tak menjadikan harganya menjadi mahal. Setiap menu dipatok harga berkisar antara Rp 5.000 hingga Rp 15.000 saja tergantung jenisnya.
 
Dan untuk satu potong gorengan panas masih Rp 2.000 saja sedangkan sambal, lalapan toge serta rebon digratiskan saja sebagai bonus.
  
Kelezatan dan kesederhanaan Nasi Kasreng kini telah dikenal luas oleh masyarakat dan menjadi ikon kuliner kebanggan warga Kuningan. Sampai-sampai, hidangan tersebut kerap menjadi santapan utama pada acara-acara syukuran, kedinasan termasuk saat menjamu Presiden SBY ke kuningan beberapa waktu tahun lalu.
 
 
Padahal, Nasi Kasreng awalnya hanyalah kreasi sederhana Bu Kasrih sebagai sumber kehidupannya menjual menu sarapan bagi para penghuni terminal Luragung. Kini Bu Kasrih telah tiada, namun namanya abadi melekat sebagai kuliner kebanggaan masyarakat Kuningan. (Taufik)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: