Lima Rumah di Desa Gunungmanik, Kuningan Rusak Akibat Pergerakan Tanah, Begini Penampakannya

Lima Rumah di Desa Gunungmanik, Kuningan Rusak Akibat Pergerakan Tanah, Begini Penampakannya

Rumah warga Gunungmanik yang mengalami kerusakan akibat bencana alam pergerakan tanah yang terjadi hari Minggu lalu.--

KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM- Ini kabar menggembirakan bagi warga Gunungmanik, Kecamatan Selajambe, Kuningan yang rumahnya rusak karena pergerakan tanah.
 
Pasalnya, Pemkab Kuningan berencana membantu pembangunan rumah kembali bagi warga korban bencana alam pergerakan tanah di desa tersebut.
 
Pergerakan tanah di Desa Gunungmanik beberapa waktu lalu menyebabkan sebanyak lima rumah mengalami kerusakan.
 
 
Empat dari lima rumah kondisinya retak-retak dan memerlukan perbaikan. Sedangkan satu rumah lainnya sudah rata dengan tanah lantaran ambruk saat terjadi musibah pergerakan tanah.
 
Kepala Pelaksana BPBD Kuniingan, Indra Bayu Permana berujar, pemerintah daerah sudah merencanakan membantu warga Gunungmanik yang rumahnya mengalami kerusakan.
 
"Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, berencana akan membantu pembangunan rumah bagi korban pergerakan tanah. Khususnya bagi rumah yang ambruk usai diterjang pergerakan tanah," terang Indra Bayu, Rabu 29 Maret 2023. .
 
 
Indra menyebutkan lokasi bangunan retak-retak dan ada ambruk yakni Dusun Jatirasa, Desa Gunungmanik, Kecamatan Selajambe, Kuningan.
 
Setidaknya ada 5 unit rumah warga terdampak retak-retak, bahkan salah satunya sudah ambruk akibat pergerakan tanah.
 
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dari musibah pergerakan tanah di desa tersebut. Namun 5 unit rumah mengalami retak-retak di hari pertama kejadian. Kerusakan itu di bagian tembok hingga lantai rumah, dan memerlukan perbaikan,” kata Indra.
 
 
Indra Bayu mengungkapkan bahwa musibah pergerakan tanah terjadi pada hari Minggu 26 Maret 2023. Namun selang sehari kejadian, satu rumah milik warga ambruk usai terdampak pergerakan tanah.
 
“Dalam kejadian ini, ada 1 unit rumah warga yang ambruk, dan itu tidak bisa ditinggali sama sekali. Termasuk pula dari 4 unit rumah yang lain, semua penghuninya mengungsi karena kondisi mengkhawatirkan terjadi bencana susulan,” paparnya.
 
 
Korban yang rumahnya ambruk akibat pergerakan tanah sebaiknya segera mendapat relokasi. Sebab kondisi bangunan dan tanah sudah tidak memungkinkan, apabila dilakukan perbaikan rumah kembali di titik yang sama. Sehingga solusinya keluarga ini direlokasi ke tempat yang baru dan aman. 
 
“Memang kemungkinan besar harus sudah direlokasi. Yang pasti 1 rumah itu penghuninya harus meninggalkan rumah. Jika tetap tinggal di rumah itu, sangat membahayakan keselamatan. Apalagi jelas-jelas rumah tersebut ambruk. Untuk rencana pindah sendiri tak jauh dari dusun tersebut,” sebut dia. 
 
 
BPBD juga telah mengirimkan bantuan, baik sembako maupun barang kebutuhan bagi korban pergerakan tanah. Termasuk bantuan dari dinas teknis, untuk penanganan lanjutan bagi rumah yang ambruk.
 
“Yaitu membantu masyarakat terdampak akibat rumahnya ambruk. Apakah nanti melalui program rutilahu maupun program lain, semoga bisa lebih membantu para korban,” ungkap Indra.
 
 
Sementara salah seorang korban terdampak pergerakan tanah, Ratim mengaku, jika sebelum terjadinya musibah itu hujan turun cukup lebat selama dua hari. Alhasil, akibat hujan dua hari dua malam menyebabkan kejadian pergerakan tanah.
 
“Saya masing ingat, sebelum hujan deras dua hari dua malam. Lalu tanah langsung bergerak, kaya mau amblas, retak-retak tanahnya semua baik di dalam maupun di luar. Kejadian itu membuat saya sekeluarga menjadi takut,” ujarnya.
 
 
Karena itu, Ratim dan warga lainnya berharap agar memiliki rumah kembali dengan kondisi layak dan aman. Meski harus direlokasi, Ratim tak mempermasalahkannya. Dia hanya ingin mendapat hunian baru untuk ditinggali bersama keluarganya 
 
“Saya siap kalau direlokasi. Di sini kan sudah tidak aman. Sudah hancur sampai ke bawah, sudah tidak mungkin, saya juga trauma dan untung tidak ada korban jiwa,” pungkasnya.(Agus)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: