Masih Gunakan Strategi 'JADUL' Timnas U-23 dan Gerald Vanenburg Dikritik Pelatih Laos Usai Imbang 0-0

Masih Gunakan Strategi 'JADUL' Timnas U-23 dan Gerald Vanenburg Dikritik Pelatih Laos Usai Imbang 0-0

Masih Gunakan Strategi 'JADUL' Timnas U-23 dan Gerald Vanenburg Dikritik Pelatih Laos Usai Imbang 0-0-radarkuningan.com-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Hasil imbang 0-0 antara Timnas U-23 Indonesia melawan Laos U-23 dalam laga perdana Grup J Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 di Surabaya menyisakan cerita yang cukup mengejutkan.

Bukan hanya karena Garuda Muda gagal mencetak gol meski tampil dominan, tetapi juga lantaran komentar pedas yang dilontarkan oleh pelatih Laos, Ha Hyeok-jun.

Pelatih asal Korea Selatan itu tanpa ragu menyebut bahwa kualitas Timnas U-23 Indonesia saat ini mengalami penurunan dibanding era kepelatihan Shin Tae-yong.

“Saya selalu berpikir Indonesia memang seperti ini, tapi hari ini, mereka sedikit lebih lemah dibandingkan saat pelatih Shin Tae-yong masih di sana,” ungkap Ha Hyeok-jun usai laga.

BACA JUGA:Gerald Vanenburg Tegaskan Timnas U-23 Bisa Hadapi Masalah Besar Jika Gagal Menang Lawan Makau dan Korsel

Di balik kritik tersebut, Ha tetap memberikan pujian untuk skuadnya yang berhasil menahan gempuran Indonesia. Menurutnya, hasil imbang itu merupakan buah dari kerja keras dan disiplin pemain Laos sepanjang laga.

“Kami bermain bagus, berusaha menghindari kebobolan. Para pemain bermain sangat keras selama 95-98 menit untuk meraih satu poin dari Indonesia di Surabaya meskipun pertandingannya sulit. Itulah mengapa kami mendapatkan hasil ini,” tambahnya.

Strategi bertahan total yang diterapkan Laos memang cukup efektif. Meski terus ditekan, mereka berhasil menjaga gawang tetap aman hingga akhir pertandingan.

Strategi Usang yang Masih Dipakai

Komentar Ha Hyeok-jun ternyata sejalan dengan apa yang dirasakan sebagian besar suporter Indonesia.

BACA JUGA:Penyebab Timnas U-23 Ditahan Imbang oleh Laos 0-0 Ternyata Karena Ini, Vanenburg Masih Gunakan Pola Lama?

Kritik pun mengarah kepada pelatih Timnas U-23, Gerald Vanenburg, yang dianggap masih menerapkan strategi usang.

Alih-alih mengandalkan variasi serangan cepat dan penetrasi berani ke kotak penalti, Garuda Muda justru lebih sering mencoba keberuntungan lewat tembakan jarak jauh dan situasi bola mati. Pola ini dinilai kurang efektif, mudah ditebak, dan justru menunjukkan stagnasi permainan.

Publik menilai, gaya permainan seperti ini memang sering terlihat di level klub lokal Indonesia, tetapi sulit membawa timnas melangkah jauh di level internasional.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait