Cegah Banjir Terulang, Pemkab Normalisasi Cijangkelok

Selasa 28-01-2020,17:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

KUNINGAN-Untuk mencegah terulangnya banjir bandang yang melanda wilayah Kecamatan Cibingbin, Pemkab Kuningan melakukan langkah antisipasi dengan mengeruk Sungai Cijangkelok. Sebanyak dua alat berat diterjunkan untuk melakukan normalisasi Sungai Cijangkelok di Desa/Kecamatan Cibingbin. Pengerukan dasar sungai ini direncanakan selama 14 hari ke depan dengan ditargetkan sepanjang tiga kilometer. Sekda Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi bersama Kepala Dinas PUTR HM Ridwan Setuawan SH MH MSi serta Kepala Pelaksana BPBD, Agus Mauludin meninjau langsung proses normalisasi. “Kita mengerahkan dua alat berat. Satu milik DPUTR dan satunya dari BBWS. Normalisasi aliran Sungai Cijangkelok ini dilakukan dalam kurun waktu 14 hari. Jika masih dirasa kurang, maka bisa ditambah lagi pengerjaan normalisasi hingga beberapa hari ke depan,” jelas Sekda Dian yang juga menjabat sebagai Kepala BPBD Kuningan kepada Radar Kuningan di lokasi pengerukan, Senin (27/1). Sekda mengatakan, titik belokan aliran sungai yang kini tengah dikeruk, menjadi salah satu sumber munculnya persoalan banjir di Cibingbin. Penyempitan badan sungai akibat tumpukan material membuat alur air tidak lancar. “Khususnya belokan aliran sungai ini. Kalau kita lihat aliran sungai sudah bergeser puluhan meter, sehingga kita keruk untuk membuat aliran sungai kembali ke semula. Selain di sini, titik aliran sungai yang lain yakni di dekat Blok Pondok Pesantren,” ujarnya. Berdasarkan pengalaman, setiap menginjak bulan Februari biasanya intensitas hujan yang turun sangat tinggi. Sehingga debit air Sungai Cijangkelok akan naik drastis, dan membuat luapan sungai naik hingga ke permukiman warga. Dan ini terjadi beberapa tahun lalu. “Jadi belokan sungai ini kita coba dinormalisasi. Sebab ini menjadi salah satu titik yang mendasari terjadinya bencana banjir. Mudah-mudahan melalui normalisasi ini minimal mengurangi ancaman bencana banjir di wilayah Cibingbin,” harapnya. Kepala Pelaksana BPBD Kuningan Agus Mauludin menambahkan, pengerukan dasar sungai ini sebagai antisipasi pemerintah daerah agar bencana banjir di Cibingbin tidak kembali terulang. Oleh sebab itu, dua alat berat berupa beko dikerahkan untuk normalisasi Sungai Cijangkelok. “Iya ini untuk antisipasi, kan kemarin sudah sempat naik debit air sungai saat hujan turun deras. Jadi kita tangani semaksimal mungkin, jika memang bencana tetap terjadi, minimal kita pemerintah daerah sudah berupaya untuk berbuat sesuatu agar mengurangi risiko terjadinya kebencanaan daerah,” katanya. Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kuningan HM Ridwan Setiawan SH MH MSi mengatakan, bahwa alat berat berupa beko yang diturunkan baru dua unit dari rencana awal empat alat berat. Sebab bantuan alat berat dari Kementerian PUPR kini masih berkonsentrasi di penanganan banjir daerah Brebes. “Sementara baru dua beko yang kami kerahkan, karena alat berat dari Kementerian PUPR sedang penanganan banjir di Brebes. Kemarin oleh Direktur Sungai dan Pantai sudah diperintahkan kepada BBWS agar mengirimkan beko tambahan, untuk melaksanakan normalisasi Sungai Cijangkelok,” terangnya. Menurut Ridwan, normalisasi sungai ini akan dilakukan hingga akhir Februari mendatang. Aliran Sungai Cijangkelok yang harus dinormalisasi totalnya sepanjang 15 kilometer. “Proses pengerukan sungai membutuhkan waktu yang lama. Pinggir sungai juga akan dipasang bronjong supaya tidak terjadi abrasi atau pengikisan. Pendangkalan sungai ini sudah cukup lama, dan jika tidak segera dikeruk, akan terjadi banjir,” pungkas Ridwan. (ags)

Tags :
Kategori :

Terkait