Masyarakat Cisantana Merasa Dirugikan

Selasa 11-02-2020,10:12 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

KUNINGAN – Pertemuan Komisi 2 DPRD Kuningan bersama Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) dan beberapa LSM penggiat lingkungan, diwarnai aksi curahan hati perwakilan warga Desa Cisantana Kecamatan Cigugur, yang menyebut TNGC merugikan masyarakat. Leo, warga Cisantana bersama beberapa orang lainnya, dengan nada keras menyebut TNGC telah menelantarkan warga sekitar, di samping juga keberadaannya merugikan. Ia pun bertanya apakah Pemkab Kuningan merasa dirugikan atau diuntungkan oleh keberadaan TNGC yang saat ini menuai polemik baru. “Yang saya mau bilang, TNGC di desa saya merugikan. Dan saya mau tanya ke daerah, apakah TNGC menguntungkan tidak ke kabupaten? Yang jelas, TNGC adanya di kampung saya di Desa Cisantana merugikan dan menelantarkan masyarakat saya,” ketus Leo. Atas adanya keluhan warga Cisantana ini, Ketua Komisi 2 DPRD Julkarnen yang memimpin jalannya rapat, meminta agar Leo lebih spesifik menyebutkan apa yang dimaksud TNGC merugikan dan menelantarkan warga Cisantana. “Bisa dijelaskan lebih spesifik gak, (TNGC) merugikan masyarakat dalam soal apa, dan menelantarkannya dalam soal apa?” pinta Julkarnaen. Leo kembali melanjutkan, bahwa spesifiknya banyak. Pertama, masyarakat Cisantana diturunkan dari lereng Gunung Ciremai oleh adanya TNGC, ditambah lagi ada janji dari pihak BTNGC untuk pemberian dua ekor sapi kepada warga, namun sampai sekarang janji tersebut tak terbukti. “Tidak ada kompensasinya (dari BTNGC). Dan belum tahu masyarakat Cisantana diturunkan akan kemana arahnya? Saya tahu. Saya sebagai korban dari TNGC, itu masalahnya,” ketusnya lagi. Hal itu pun lalu ditanggapi oleh pimpinan sidang, bahwa itulah pentingnya pertemuan tersebut digelar, agar ada kejelasan terkait polemik yang saat ini muncul dengan adanya kehendak Pemkab Kuningan untuk menurunkan status TNGC menjadi Tahura. Sayangnya, sejumlah warga perwakilan dari Cisantana itu, langsung meninggalkan lokasi pertemuan, seraya memperlihatkan kekecewaan mereka, karena dalam pertemuan itu lebih banyak menghadirkan LSM ketimbang warga lereng Ciremai. Sebelumnya, keluhan warga Cisantana pun telah disampaikan Abidin, mantan Ketua BPD Cisantana. Menurut Abidin, dengan adanya keinginan Pemkab Kuningan untuk mengajukan penurunan status tersebut, mestinya tidak ditakuti oleh pihak BTNGC. Abidin pun menyebut saat ini di kawasan Cisantana cukup kesulitan air sebagai dampak dari kebijakan pengelolaan kawasan Ciremai yang kini dipegang oleh BTNGC. Hal itu lah yang menyulut warga sekitar agar keberadaan TNGC dipertimbangkan kembali karena dirasa merugikan warga. (muh)

Tags :
Kategori :

Terkait