KUNINGAN – Hingga saat ini, pimpinan DPRD Kabupaten Kuningan belum menerima secara resmi usulan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) dari fraksi-fraksi. Hal itu disampaikan Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdy SE kepada Radar Kuningan, usai menerima perwakilan Apdesi saat menyampaikan aspirasi ke DPRD terkait BPJS Kesehatan, Senin (9/3). “(Sampai saat ini) masih menunggu usulan resmi (Pansus TNGC) dari masing-masing fraksi,” kata Nuzul. Zul, panggilan akrab Nuzul Rachdy, saat kembali dikonfirmasi kemarin (10/3), menyampaikan belum ada. Namun ia mengaku kemarin belum mengecek ke bagian sekretaris pribadi (sekpri) pimpinan DPRD apakah sudah masuk surat usulan dari fraksi-fraksi atau belum. “Saya (kemarin) belum mengecek, besok (hari ini, red) dilihat,” singkat Zul. Ia menambahkan, tidak ada batasan waktu bagi fraksi-fraksi untuk menyampaikan secara resmi ke pimpinan dewan terkait usulan Pansus TNGC. Hanya saja menurutnya, setiap usulan yang telah disampaikan fraksi-fraksi akan ditindaklanjuti melalui pembahasan di Badan Musyawarah (Banmus), sesuai dengan Tata Tertib (Tatib) DPRD Kuningan. “Enggak ada (batasan waktu usulan pansus dari fraksi-fraksi). Yang jelas setiap usulan yang memenuhi syarat sesuai tatib dibahas di Banmus,” ujar Zul. Ditanya bagaimana harapannya selaku ketua DPRD setelah nanti fraksi-fraksi mengusulkan secara resmi untuk dibentuk Pansus TNGC, kemudian dibahas di Banmus, Zul mengaku tidak berharap apa-apa. Namun kemudian ia mengatakan yang terpenting DPRD bisa berada di tengah-tengah masyarakat dalam menyikapi pro kontra TNGC-Tahura, agar tidak menjadi bola liar. “Tidak berharap apa-apa, yang penting DPRD bisa hadir di tengah masyarakat dalam menyikapi pro kontra (TNGC-Tahura) agar tidak menjadi bola liar,” harap Zul. Terpisah, Ketua Fraksi Golkar DPRD Kuningan H Yudi Budiana SH memastikan fraksinya telah bermusyawarah untuk menentukan langkah, dengan mengusulkan kepada pimpinan DPRD agar ada evaluasi terhadap keberadaan TNGC melalui pansus. Usulan tersebut secara resmi telah disampaikan kepada pimpinan DPRD, kemarin. “Berdasarkan rapat fraksi, kita sepakat agar TNGC untuk dipansuskan. Tapi itu pun substansinya kita bahas terkait hanya dengan TNGC, tidak ada urusan dengan Tahura. Jadi, semacam evaluasi TNGC,” kata Yudi. Yang jadi masalah, lanjut Yudi, saat ini informasi tentang TNGC sudah meluas di masyarakat, sehingga DPRD dipandang perlu untuk berupaya menyamakan pemahaman di masyarakat, termasuk juga berkaitan dengan aspirasi yang berkembang di masyarakat sekitar Gunung Ciremai yang disampaikan kepada DPRD. “Kita ingin menyamakan pemahaman di masyarakat, karena ini sudah berkembang luas di masyarakat. Maka dari itu, ya lebih baik dipansuskan,” ujarnya. Pansus sendiri, kata Yudi, biasanya bertugas paling lama enam bulan. Yang jelas hasil dari pansus ini bukan berupa keputusan, melainkan berupa rekomendasi. “Soal nanti mau dipakai atau tidak (rekomendasi pansus), ya terserah. Kalau memang positif selama ini TNGC bekerja dan fakta-faktanya ada, ya kita dukung untuk dilanjutkan. Sebaliknya kalau tidak ya kita evaluasi bersama-sama apa yang harus kita lakukan, kan begitu,” katanya. Pihaknya mengaku tidak berharap persoalan tersebut terus menggelinding di masyarakat, terlebih ada beberapa pihak yang berbicara Tahura dan lain sebagainya yang dipandangnya mereka belum memahami utuh persoalan yang sebenarnya. “Termasuk juga di medsos juga ramai, apakah tahu substansi yang sebenarnya? Apa itu TNGC yang seutuhnya seperti apa, ya kita juga sebagai anggota dewan juga sama masih gelap seutuhnya. Tapi dengan pansus yang mempunyai kewenangan yang lebih luas, itu nanti bisa kita dalami persoalan-persoalan di sekitar kaki Gunung Ciremai itu, terkait dengan tujuannya kenapa ada TNGC, terus sejarahnya seperti apa, sisi manfaatnya seperti apa, zonasi itu apa, kan nanti kalau dengan pansus kita jelas,” terang dia. Ia meminta kepada semua pihak untuk tidak memahami persoalan ini hanya sepotong-sepotong dan hanya ngomong seadanya saja. Namun begitu, ia mempersilakan kepada siapa pun untuk berdiskusi antara yang pro dengan yang kontra TNGC. “Saya hanya menginginkan kita tidak boleh langsung menjudge seolah ini gini ini gitu. Lebih baik kita ikuti saja nanti hasilnya seperti apa. Saya juga sudah mempertimbangkan alasannya apa Fraksi Golkar mengusulkan ini. Pertama, kita ingin adanya kejelasan terkait dengan TNGC itu seperti apa, disekspos secara lebih jauh. Kedua, tidak ada kaitannya dengan Tahura, perubahan fungsi, tidak ada kaitannya dengan itu. Ini sudah digarisbawahi,” terang Yudi, seraya kembali menegaskan agar nantinya ada pemahaman yang sama di masyarakat, sehingga tidak ada informasi yang simpang siur. Dari apa yang saat ini berkembang, Yudi mengatakan saat ini ada kesimpangsiuran informasi di masyarakat, yang satu pihak mengatakan TNGC sudah terasa manfaatnya di masyarakat, seperti yang disampaikan pemerhati lingkungan atau dari kalangan akademisi di media. Tetapi di sisi lain banyak warga di kaki Gunung Ciremai yang berteriak berbeda. “Kan dari Komisi I ada yang terjun langsung ke masyarakat, Komisi 3 juga sudah beraudiensi dengan masyarakat. Tapi kok ini berbeda dengan apa yang disampaikan penggiat lingkungan dan kalangan akademisi. Yang jelas, nanti hasil pansus akan disampaikan secara fair kepada masyarakat, kalau memang keberadaan TNGC itu positif, ya kita sampaikan positif, kalau tidak ya nanti apa yang harus dilakukan. Akan kita rekomendasikan hasilnya,” tegas Yudi. Yudi mengungkapkan, pembahasan untuk mengevaluasi keberadaan TNGC sangatlah penting dilakukan DPRD melalui pansus. Hal itu karena wilayah TNGC sendiri sebagian besar berada di wilayah Kabupaten Kuningan dan bersentuhan dengan rakyat Kuningan. “Kita jawab melalui pansus, kita ekspos, kita undang para pemerhati, para ahlinya, profesor-profesor dari ITB, UGM, atau dari mana, hayu kita diskusi,” tandas Yudi, seraya menyampaikan Fraksi Golkar sudah menyampaikan usulan Pansus TNGC secara tertulis kepada pimpinan DPRD, kemarin. Sementara itu, Ketua Fraksi PKS H Asril Rusli Muhammad Lc mengatakan, fraksinya baru akan membahas usulan pansus secara resmi Rabu ini. Sama dengan Fraksi Golkar, pihaknya pun ingin mendengar semua pihak yang berkepentingan dengan Gunung Ciremai, baik langsung dari masyarakat, akademisi, aktivis, pengelola TNGC, termasuk dari Pemda Kuningan. “Kita ingin mendengar dari semua pihak yang berkepentingan dengan Gunung Ciremai, sehingga isu tidak menjadi liar. Mudah-mudahan pansus bisa merekomendasikan yang terbaik untuk kepentingan bersama. Kita baru akan bahas besok (hari ini, red),” ucap Asril, disambung pernyataan tak jauh berbeda dari Ketua Fraksi PKB H Hariri. Namun Fraksi PKB telah menyampaikan usulan resmi tentang Pansus kepada pimpinan, kemarin. (muh)
Tunggu Usulan Resmi Pansus TNGC
Rabu 11-03-2020,13:25 WIB
Editor : Leni Indarti Hasyim
Kategori :