Orang Tua Santri Kecewa Ketua Dewan

Kamis 08-10-2020,10:41 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

KUNINGAN - Pernyataan kontroversial Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy tentang \"limbah\" Ponpes Husnul Khotimah ternyata juga melukai hati para orang tua para santri. Seperti diungkapkan Ardiansyah, salah satu orang tua santri Ponpes Husnul Khotimah asal Bekasi, mengaku kecewa atas ucapan Nuzul Rachdy tersebut. Menurut Ardi, penyataan Nuzul Rachdy tersebut tidak mencerminkan seorang pejabat publik yang seharusnya bisa mengayomi dan menenangkan masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini. \"Sebagai wali santri Ponpes Husnul Khotimah kami merasa kecewa dengan ungkapan Pak Nuzul Rachdy yang mengatakan Ponpes Husnul Khotimah dianggap sebagai pembawa limbah, limbah wabah dan limbah segalanya. Pernyataan tersebut sangatlah tidak mencerminkan dirinya sebagai pejabat publik yang seharusnya berperan sebagai wakil rakyat dengan turut andil secara nyata dalam penanganan wabah pandemi covid 19 di lingkungan pondok,\" ungkap Ardi dalam pesan singkat yang diterima Radar, kemarin. Di sisi lain, kata Ardi, keberadaan Ponpes Husnul Khotimah realitanya justru berbanding terbalik dengan pernyataan limbah tersebut. Melainkan Ponpes Husnul Khotimah telah memberikan andil yang amat besar bagi pembangunan lingkungan dan masyarakat sekitar khususnya dan Kuningan pada umumnya. \"Jadi amat tidak berdasar statement beliau tersebut. Harapan kami yang bersangkutan mau meminta maaf secara terbuka dan kemudian membantu pihak pengelola pondok yang saat ini tengah bekerja secara serius dan sungguh-sungguh dalam mengatasi wabah ini,\" paparnya. Lebih lanjut Ardi menyampaikan mengapresiasi kesigapan pihak pondok dalam penanganan santri yang terpapar. Termasuk upaya antisipiasi penyebaran dengan memulangkan para santri, menurut Ardi, langkah tersebut sudah sangat baik dan tepat. \"Anak kami termasuk yang terpapar ketika direlease berita 46 santri dinyatakan positif.  Pihak pondok langsung mengambil langkah-langkah penanganan yang cepat sesuai dengan protokol yang ada, dengan melakukan karantina terhadap para santri yang terpapar termasuk anak kami. Disusul dengan pemberlakuan lock down selama 14 hari di lingkungan pondok, penyemprotan disinfektan dan pembentukan gugus covid, adalah sederet langkah penanganan yang telah dilakukan secara cepat dan simultan oleh pihak pondok. Jadi, seharusnya Pak Nuzul Rachdy seiring sejalan mendukung pihak pondok dlm upaya pencegahan wabah meluas bukan malah membuat gaduh dengan melontarkan statement tak berdasar dan tak membangun,\" ketus Ardi. (fik)

Tags :
Kategori :

Terkait