KUNINGAN, RADAR KUNINGAN - Menjelang musim tahun ajaran baru sekolah, sejumlah pedagang pakaian terutama seragam sekolah di Kabupaten Kuningan dibanjiri konsumen.
Sudah menjadi tradisi, setiap masuk tahun ajaran baru, semua diganti baru, termasuk seragam sekolah.
Bukan tanpa alasan, membeli seragam sekolah baru, dipandang para orang tua agar anaknya sekolah dengan semangat baru.
Salah satunya terlihat di Toko Indah di Jalan Dewi Sartika, Kuningan Kota, yang dipadati konsumen sejak pagi hingga sore hari.
Para konsumen yang sebagian besar ibu-ibu rumah tangga tersebut memilih seragam sekolah yang akan dikenakan anaknya pada saat hari pertama sekolah nanti.
BACA JUGA:Sajikan Informasi Cepat, Bupati Kuningan Ajak Manfaatkan Website
Pemilik Toko Indah Hj Elly mengaku, keramaian tokonya tersebut sudah terjadi sejak awal libur sekolah pada akhir Juni lalu. Dan semakin ramai pada saat mendekati masuk sekolah seperti sekarang.
"Alhamdulillah, setiap menjelang masuk sekolah permintaan baju seragam pasti meningkat. Terlebih tahun ini dimulai lagi sekolah tatap muka setelah dua tahun pembelajaran digelar online karena pandemi," ujar Elly.
Elly mengaku penjualan seragam sekolah kali ini meningkat hingga berkali-kali lipat dibanding hari biasa.
Ratusan pasang pakaian seragam laku terjual setiap harinya mulai dari seragam SD, SMP dan SMA hingga seragam Pramuka.
Soal harga, Elly mengaku masih standar yaitu Rp130.000 untuk satu stel seragam SD, Rp150.000 untuk seragam SMP dan SMA Rp160.000 saja.
BACA JUGA:PT Pertamina Naikkan Harga Gas Nonsubsidi, Pedagang Kesulitan Menjual
"Tapi tergantung ukuran dan kualitas bahan juga. Kadang ada anak SD yang badannya besar, tentu ukuran baju dan celananya sama seperti anak SMP harganya pasti beda lagi. Yang pasti untuk kualitas bahan di toko kami insya Allah yang terbaik," ujar Elly.
Menghadapi lonjakan pembeli di tokonya, Elly mengaku sampai menambah jumlah karyawan yang berjaga dari empat menjadi tujuh orang.
"Kami buka toko jam 08.30 WIB sampai jam 17.00 WIB. Supaya tidak kerepotan, karyawan kita tambah dari biasanya empat orang jadi tujuh orang," ujarnya.