KUNINGAN, RADAR KUNINGAN.COM - Warga di Dusun Cisandag, Desa Cipakem, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan, hidup terisolir, mereka jauh dari sentuhan pembangunan.
Di Dusun Cisandag saat ini hidup 31 Kepala Keluarga (KK), aktivtas mereka serba terbatas karena hidup terisolir.
Bahkan, bagi anak-anak usia sekolah yang ada di Dusun Cisandag, mereka harus berjalan kaki menyusuri hutan untuk bisa mencapai tempat belajar.
Selain itu, akses jalan di Dusun Cisandag jauh dari memadai, jika musim hujan, akan lebih sulit untuk dilewati.
BACA JUGA:Jauh dari Pembangunan, Kehidupan Warga Dusun Cisandag Terisolir
BACA JUGA:Kenalkan Ibadah Haji Sejak Dini, Siswa PAUD se-Kecamatan Beber Ikuti Manasik Kecil di Desa Wanayasa
Jalan satu-satunya yang ada di Dusun Cisandag, kini sudah tidak ada lagi, karena tergerus oleh longsor yang ppernah melanda dusun tersebut.
Untuk melakukan aktivitas, warga Dusun Cisandag harus menggunakan jalan milik desa lain yang jaraknya bisa mencapai belasan kilometer.
Bahkan untuk menuju Balai Desa Cipakem, warga Dusun Cisandag harus berjalan kaki melewati Kampung Bunikerta, Desa Galaherang yang merupakan desa tetangga.
Menurut Sekretaris Desa Cipakem, Armansyah, Dusun Cisandag sangat terisolir. Pemdes Cipakem pernah mengajukan ke Pemkab Kuningan sejak 2020, tapi belum ada realisasi.
BACA JUGA:Ditinggal Study Banding, Gedung Setda Kuningan Sepi
BACA JUGA:Diwarnai Kompetisi Seru, Fazzio Youth Project Sukses Terselenggara di Sumedang
Namun berkat adanya bantuan dari Kodim 0615 Kuningan, akses untuk desa Cipakem akan dibuatkan bersama lembaga lain.
“Rencana mau dibangun jalan melalui program kegiatan Karya Bakti Menancap Akar Kodim 0165/Kuningan bersama Pemkab Kuningan Tahun 2023," ungkap Armansyah.
Sementara itu, Kepala Desa Cipakem Uci Sanusi mengungkapkan, meski kampung Cisandag jauh dari pusat pemerintahan desa, jiwa sosial lingkungan di sana cukup tinggi dan masih peduli satu sama lainnya.