Di atas batu bundar tersebut, terukir rapi batu lain yang mirip dengan miniatur Gunung Ciremai.
BACA JUGA:Sejarah Desa Karangbaru, Berawal dari Nama Sebuah Dusun, Penamaan Blok Hanya Pakai Abjad ABCD
Miniatur Gunung Ciremai di batu bundar ini menggambarkan bagian-bagian kawah yang mirip dengan kondisi aslinya.
Hal ini, menjadi keunikan sekaligus daya tarik tersendiri untuk diteliti oleh pihak yang berkompeten.
Menurut Kepala Desa Sadamantra, H Rasmad, keberadaan aset budaya yang berada di Dusun Pahing di desanya itu, belum lama diketahui.
Para sesepuh dan tokoh desa setempat, tidak ada yang memberi tahu keberadaan sekaligus kisah yang melatarbelakangi batu bundar miniatur Gunung Ciremai tersebut.
BACA JUGA:Leuwi Akmad, 'Kuburan' Sosok Pembuat Onar asal Desa Karangbaru
"Apakah sengaja pahat dan diukir oleh orang-orang jaman dahulu sebagai bentuk informasi bagi generasi selanjutnya atau terbentuk secara alamiah karena faktor alam, kami juga belum tahu secara pasti," katanya.
Sampai saat ini, misteri keberadaan batu bundar miniatur Gunung Ciremai yang mungkin saja peninggalan jaman pra sejarah, belum terkuak dan terpecahkan oleh masyarakat setempat.
Dirinya menerangkan, beberapa meter dari batu bundar miniatur Gunung Ciremai itu, terdapat dua batu panjang sejenis menhir dengan ketinggian sekitar tiga meter dan lebar mencapai dua setengah meter.
Berdiri kokoh seperti gapura atau pintu masuk. Karena ada jarak di antara kedua batu bersangkutan sekitar 50 cm.
BACA JUGA:INI DIA, Bunder dan Datar, Desa Penyuplai Pedagang Nasi Goreng Terbanyak dari Kuningan
"Saya maupun warga lainnya, benar-benar tidak tahu kisah yang melatarbelakanginya. Hanya saja dipercaya sebagai kunci Gunung Ciremai,” tandasnya.
Batu Jubleg
Lokasi Batu Jubleg, berada di area Situs Buyut Salam di Desa Sangkanerang, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan.