Batu Jubleg tersebut dari dua batu. Batu yang lebih besar untuk laki-laki dan batu dengan ukuran lebih kecil untuk perempuan.
BACA JUGA:Diguyur Hujan, Rumah Dedi dan Wahdi di Kelurahan Kuningan Terancam Longsor
Dua buah batu yang menurut orang Sunda untuk menumbuk padi itu, ditempatkan dengan posisi saling berhadapan.
Mitosnya antara lain, jika ada orang yang mampu mengangkat dan membawa batu jubleg keliling situs, maka keinginannya akan tercapai.
Menurut warga, umumnya orang yang melakukan ritual semacam itu yang masih jomblo dan ingin segera memiliki pasangan.
Tidak terkecuali juga pria yang ingin menambah istri. Biasanya datang untuk berziarah dan menjajal mengangkat Batu Jubleg.
BACA JUGA:SILUMAN Tuntut Keadilan, Minta Anggaran Pokir Dewan Ikut Dirasionalisasi
Selain itu, untuk orang yang menginginkan suatu kedudukan dalam pekerjaan, juga bisa mencoba.
Batu Naga
Batu Naga terletak di Gunung Tilu di Desa Jabranti, Karangkancana, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Batu naga ini disebut situs, berupa dua batu besar berdiri saling berhadapan seperti membentuk sebuah tiang gerbang.
Batu ini bergambar naga, sehingga disebut batu naga. Di batu tersebut juga terdapat ukiran pria botak memegang senjata, dan seorang punakawan.
Para peneliti dan arkeolog Indonesia pernah meneliti situs batu naga tersebut.
BACA JUGA:Coreng Wajah Dinas Pendidikan Kuningan, Oknum Guru Cabul Terancam Diberhentikan
Batu itu diperkirakan ada sejak zaman prasejarah. Dan ukiran pada batu itu diprediksi dilakukan pada abad 14-15 masehi di zaman kerajaan Sunda.